Jakarta (ANTARA) - Pusat Kajian Jaminan Sosial Universitas Indonesia (PKJS-UI) menilai, perempuan perlu meningkatkan kesadaran tentang peran pentingnya dalam kesehatan masyarakat di Indonesia.
"Perempuan perlu memanfaatkan peran penting mereka dalam mempercepat peningkatan kesehatan masyarakat," ujar Ketua PKJS-UI, Aryana Satrya di Jakarta, Kamis.
Dalam talk show bertema "Kepemimpinan Perempuan dalam Kesehatan Masyarakat atau Women’s Leadership in Public Health" itu, ia mengemukakan Badan Pusat Statistik (BPS) telah menetapkan beberapa indikator kesehatan untuk mengukur kualitas kesehatan masyarakat Indonesia. Beberapa di antaranya adalah gizi buruk yang dapat menyebabkan stunting, serta tingkat kematian ibu dan kematian bayi.
Berdasarkan data Studi Status Gizi Indonesia (2021), tercatat prevalensi stunting balita di Indonesia sebesar 24,4 persen, angka tersebut masih jauh lebih tinggi dari batas toleransi WHO, yaitu 20 persen untuk stunting.
"Perhatian utama kami adalah memastikan bahwa baik laki-laki maupun perempuan dapat memperoleh informasi dengan baik dan memastikan bahwa mereka dapat mengambil peran tersebut secara optimal," katanya.
Ia menambahkan, angka kematian ibu dan anak tentunya menjadi perhatian utama yang perlu disikapi dalam upaya peningkatan indikator kesehatan negara. Beberapa cara pencegahan yang tersedia untuk melindungi kesehatan anak adalah imunisasi dan vaksinasi penyakit menular yang terbukti dapat menghindari penyakit serius bahkan kematian.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan, kesehatan keluarga dipengaruhi oleh gaya hidup yang diterapkan.
"Ibu berperan dalam membentuk dan menentukan gaya hidup yang dipilih. Bagaimana perempuan di Indonesia lebih berdaya dan memiliki pengetahuan dalam kesehatan, karena dia akan menjadi penggerak utama dalam keluarga dan masyarakat," tuturnya.
Ia menekankan, perempuan berhak untuk mencapai derajat kesehatan setinggi-tingginya dan berhak memiliki akses maupun kontrol atas makanan bergizi, air bersih, maupun layanan kesehatan.
Sementara itu, President Global Portfolio Division Takeda, Ramona Sequeira mengatakan, Takeda mendukung dan merayakan peran perempuan dalam mendorong percepatan peningkatan kesehatan masyarakat di berbagai negara di seluruh dunia.
"Apalagi perempuan berperan penting dalam upaya peningkatan berbagai indikator kesehatan, termasuk mengatasi gizi buruk serta menurunkan angka kematian ibu dan anak," katanya.
Baca juga: Menko: Perempuan jadi pusat pembangunan manusia, menuju Indonesia Emas
Baca juga: Alissa Wahid harap perempuan jadi benteng halau kekerasan sejak dini
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2023