Reuters, Bloomberg dan Cnet pada Kamis melaporkan sejumlah pengguna tidak bisa melihat histori percakapan ChatGPT mereka pada sekitar pukul 01.00 Pacific Daylight Time (PDT), sekitar pukul 15.00 WIB, sampai 10.00 PDT (00.00 WIB) pada Senin (20/3), ketika kecerdasan buatan itu sedang diperbaiki.
OpenAI kepada Bloomberg membenarkan bahwa sejumlah pengguna bisa melihat judul percakapan milik pengguna lain dengan chatbot ChatGPT, namun, isi percakapan tidak terlihat.
Baca juga: ChatGPT; memodelkan bahasa, bukan menghasilkan pengetahuan
CEO OpenAI Sam Altman melalui cuitan di akun Twitter resmi mengatakan masalah ChatGPT tersebut disebabkan oleh "bug yang ada di perpustakaan open source".
ChatGPT saat ini sudah kembali menyala, namun, OpenAI mengatakan mereka masih memulihkan histori percakapan pengguna.
Sejak diluncurkan tahun lalu, popularitas dan penggunaan ChatGPT meroket karena orang dari seluruh dunia mencoba kecerdasan buatan tersebut untuk membuat berbagai hal, seperti lelucon, puisi bahkan naskah film.
Meskipun kini tercatat sudah memiliki 100 jutaan pengguna, ChatGPT dan sejumlah alat kecerdasan buatan serupa lainnya masih berada dalam versi beta. OpenAI mengingatkan pengguna untuk tidak membagikan informasi yang sensitif dalam percakapan dengan chatbot itu.
Beberapa waktu lalu OpenAI meluncurkan GPT-4, pembaruan dari GPT-3.5 yang diluncukan pada 30 November 2022.
Baca juga: Google buka akses ke Bard untuk saingi ChatGPT
Baca juga: ChatGPT dan kecemasan termanjakannya generasi muda pada aplikasi AI
Baca juga: Playground segera luncurkan Friendify GPT Chatbot yang dirancang dengan ChatGPT-3 Open AI
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023