Kejaksaan pada Rabu (22/3) mengatakan seorang pria bernama Markus L ditangkap atas tuduhan percobaan pembunuhan karena menembak sang polisi hingga terluka parah saat penggerebekan di Kota Reutlingen, dekat Stuttgart.
Penggerebekan pada Rabu tersebut menyusul operasi serupa pada Desember, ketika kepolisian Jerman menggagalkan rencana gerakan Reichsbuerger untuk menggulingkan pemerintah federal Jerman dengan kekerasan.
Reichsbuerger (Penduduk Reich) mengeklaim Kekaisaran Jerman masih berkuasa sehingga mereka tidak mengakui pemerintah saat ini. Gerakan itu ingin mengangkat bangsawan Heinrich XIII Prinz Reuss sebagai pemimpin negara itu.
Operasi penggerebekan di delapan negara bagian Jerman dan Swiss tersebut mengincar lima orang yang diduga anggota sebuah organisasi teroris dan 14 orang lain yang diduga memiliki informasi berguna, menurut kejaksaan.
Spieger Online melaporkan di antara pelaku dan saksi yang digerebek polisi adalah beberapa anggota dinas keamanan Jerman. Polisi juga mencurigai tiga petugas polisi, empat tentara cadangan, dan seorang kapten angkatan laut.
Dinas intelijen dalam negeri Jerman Verfassungsschutz telah mengawasi gerakan Reichsbuerger sejak 2016.
Mereka mengatakan gerakan pro-monarki itu diikuti oleh sekitar 21 ribu orang, 5 persen di antaranya adalah ekstremis sayap kanan.
"Kejaksaan federal telah menggeledah 20 properti hari ini. Tindakan tersebut terkait dengan Reichsbuerger. Seorang polisi tertembak (dalam operasi itu)," kata Menteri Kehakiman Marco Buschmann di Twitter.
"Ini menunjukkan misi tersebut sangat berbahaya, dan memang merupakan tugas otoritas untuk melucuti senjata Reichsbuerger," katanya.
Markus L yang ditangkap dalam operasi tersebut awalnya dinyatakan sebagai saksi, bukan tersangka. Saat mendatangi apartemennya, polisi memperkenalkan diri.
"Mereka mendapati Markus di ruang tamu sedang menodongkan senjata kaliber tinggi ke arah petugas," kata kejaksaan, seraya menambahkan bahwa dia mengabaikan perintah berkali-kali untuk meletakkan senjatanya.
"Dalam baku tembak, seorang petugas polisi tertembak di tangannya," kata kejaksaan dalam pernyataan.
Merespons kejadian itu, Menteri Dalam Negeri Nancy Faeser mengatakan aturan penggunaan senjata di Jerman harus diperketat.
Sumber: Reuters
Baca juga: Soal ledakan pipa gas Nord Stream, Putin sebut Jerman masih "dijajah"
Baca juga: Dua anak diduga membunuh seorang siswi di Jerman
Penerjemah: Nabil Ihsan
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2023