dengan perjuangan dan dorongan dari berbagai pihak akhirnya listrik bisa menerangi pelanggan di daerah itu
Ambon (ANTARA) - PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Maluku dan Maluku Utara (UIW MMU) meresmikan listrik 24 jam di tiga wilayah di Provinsi Maluku yakni Pulau Ambalau di Kabupaten Buru Selatan, Pulau Manipa dan Negeri Luhu di Kabupaten Seram Bagian Barat.
"Setelah penantian selama puluhan tahun, dengan perjuangan dan dorongan dari berbagai pihak akhirnya listrik bisa menerangi pelanggan di daerah itu," kata General Manager PLN UIW MMU, Awat Tuhuloula di Ambon, Kamis.
Ia mengatakan kehadiran listrik 24 jam menjadi kado Ramadhan dan Idul Fitri 1444 H bagi masyarakat Ambalau, Manipa dan Negeri Luhu, dan diharapkan masyarakat bisa menjalankan ibadah selama Ramadhan dengan lancar.
Perjuangan PLN untuk menerangi masyarakat dilakukan berkat dukungan dan dorongan dari berbagai pihak.
Sebelumnya sebanyak 112 sistem kelistrikan di Maluku dan Maluku Utara, di antaranya masih ada yang beroperasi 12 jam saja, seperti di Ambalau, Manipa dan Desa Luhu.
Baca juga: Komunitas lingkungan dan PLN Maluku bersihkan area mangrove di Ambon
Baca juga: Ombudsman Maluku mengapresiasi pemulihan sistem kelistrikan Maluku
Pertama kali listrik menyala dengan durasi enam jam sehari dirasakan masyarakat sejak 1996, kemudian pada 2017, meningkat jam operasional menjadi 12 jam dan kini 24 jam.
"Berkat upaya dan kerja keras dari Deputi I Kepala Staf Kepresidenan, Pak Febry Tetelepta juga yang terus mendorong PLN untuk mengoperasikan listrik dari 12 jam ke 24 jam," ujarnya.
Deputi I Kepala Staf Kepresidenan, Febry Tetelepta mengapresiasi dedikasi PLN UIW MMU menerangi daerah-daerah di Maluku. Tak hanya terang, kehadiran listrik 24 jam juga diharapkan mampu mendorong pertumbuhan perekonomian di Buru Selatan dan Kabupaten SBB.
Maluku, katanya, memiliki potensi laut dan perikanan yang besar. Potensi besar itu akan percuma jika tidak dikelola dengan baik. Kehadiran listrik 24 jam bisa menjadi salah satu jalan keluar, dengan menghadirkan cold storage untuk menampung hasil tangkapan, agar tak mudah busuk atau rusak.
"Ini dedikasi yang dilakukan PLN tidak menghitung bisnis, tetapi kepentingan masyarakat ini menjadi hal yang sangat penting. Dengan adanya listrik, kami berharap bahwa ada pertumbuhan ekonomi baru. Sesuai dengan instruksi Presiden bahwa infrastruktur kelistrikan itu harus mampu menumbuhkan perekonomian baru bagi masyarakat," katanya.
Camat Huamual Kabupaten Seram Bagian Barat, Saiful Suneth mendukung program kelistrikan PLN demi kemaslahatan bersama, dengan mengajak masyarakat untuk menjalankan kewajiban dengan baik sebagai pelanggan PLN
"Pemerintah sudah kasih menyala listrik 24 jam, jangan lupa bayar, jangan tunggu PLN datang bawa tagihan baru bayar, atau bahkan sampai harus diputuskan aliran listriknya karena masyarakat tidak bayar," kata Saiful.
Baca juga: Rasio elektrifikasi desa berlistrik Maluku-Malut dekati 100 persen
Baca juga: PLN bantu elektrifikasi dukung pengembangan wisata Pulau Osi
Pewarta: Penina Fiolana Mayaut
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023