Trenggalek, Jatim (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur canangkan gerakan menanam 50 ribu pohon di seluruh desa daerah itu untuk memperingati Hari Desa Asri Nusantara dan Hari Air se-Dunia.

Bagian Humas Pemkab Trenggalek, Rabu menjelaskan, secara simbolis gerakan penanaman 50 ribu pohon ditandai aksi penanaman bibit tanaman keras oleh Sekda Trenggalek Edi Supriyanto bersama jajaran Forkopimda Trenggalek di petak 40 Desa Karang Rejo Kecamatan Kampak.

"Kurang lebih sebanyak 50 ribu bibit pohon berbagai jenis baik yang bersumber dari kompensasi gas karbon ASN Trenggalek maupun sumber lainnya ditanam serempak di seluruh desa yang ada hari ini," kata Edi usai kegiatan penanaman

Dijelaskan, kegiatan penanaman ditujukan untuk meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap perubahan iklim, mewujudkan desa asri yang bersih, hijau dan jauh dari pencemaran lingkungan serta mengurangi risiko bencana.

"Kegiatan ini kita laksanakan dalam rangka kita bisa memelihara lingkungan dan juga menjaga ketersediaan air bersih," ujarnya.

Bukan hanya ketersediaan, sambung dia, namun bagaimana merawat supaya air bersih seoptimal mungkin dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan.

"Kita sering latah ketika musim hujan air berlimpah, menggunakan air itu semaunya sendiri tanpa dikendalikan. Makanya ini nanti kita jika akan mensosialisasikan, membiasakan menggunakan air bersih itu sesuai kebutuhan," imbuhnya.

Jenis pohon yang ditanam bermacam-macam. Ada alpukat, petai, jambu dan pohon yang lainnya yang sebagian berasal dari teman-teman ASN (aparatur sipil negara) yang mendonasikan pohon setiap tahun.

Kemudian bibit pohon dari teman teman ASN sebagian juga ditanam di desa-desa wisata binaannya.

Misalnya Dinas PMD punya binaan desa wisata di Desa Dompyong, maka sebagian tanam di sana, desa wisata binaan dari perangkat daerah.

"Harapan kita paling tidak kita bisa memelihara alam kita dengan terus menanam pohon. Karena penanaman ini dampaknya sangat positif terhadap keberadaan air," imbuhnya.

Lanjut dia, menurunnya vegetasi tanaman, termasuk di kawasan hutan, menjadi keprihatinan mendalam.

Sebab tanaman keras yang memiliki akar menghujam di kedalaman tanah bisa menjadi jalur sumber air.

"Ini bagian dari upaya kita bersama dalam ikhtiar merawat sumber-sumber air. Sekarang ini kan banyak hutan kita, tanaman kita tidak teratur dipotong dan tidak dimanfaatkan dengan baik. Maka sudah saatnya pemotongan pohon dan sebagainya juga perlu diperhatikan pohon pengganti generasi berikutnya," ujarnya.

"Sudah ada apa belum. Minimal satu yang dipotong, 10 bibit yang ditanam," lanjut Edi.

Dikatakan, kondisi air di Trenggalek saat ini memang tidak sekritis dibanding daerah lainnya. Saat musim hujan air melimpah, namun saat musim kemarau sebagian desa tertentu memerlukan kiriman air.

"Ini adalah upaya kita menjalankan program pelestarian lingkungan, apalagi bapak bupati adalah pembina proklim nasional, sehingga yang kita lakukan hari ini adalah ikhtiar kita dalam menjaga dan melestarikan lingkungan," kata Edi.

Baca juga: BBWS Bengawan Solo tanam pohon dan buat biopori di Kabupaten Magetan
Baca juga: PLN tanam 1.000 pohon ajak masyarakat jaga kelestarian alam
Baca juga: Presiden Jokowi tanam pohon mangga bersama petani Blora

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2023