Pangkalpinang (ANTARA) - Menyambut pesta demokrasi yang akan jatuh pada 14 Februari 2024, berbagai persiapan, dari unsur-unsur pemerintahan maupun para pemangku kepentingan terkait, mulai disosialisasikan dalam beberapa waktu terakhir.
Pada pemilu 2024, generasi milenial yang sudah memenuhi syarat akan dikategorikan sebagai pemilih pemula yang dalam praktiknya memiliki hak dalam memberikan suara untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden, anggota DPR, anggota DPD, anggota DPRD provinsi dan anggota DPRD kabupaten/kota.
Berdasarkan data rekapitulasi pemilih berkelanjutan KPU Provinsi Kepulauan Bangka Belitung periode September 2022, potensi pemilih baru di daerah itu sebanyak 60.100 orang. Dari jumlah itu, potensi pemilih baru terbesar ada di Kota Pangkalpinang sebanyak 18.666 orang. Kemudian berdasarkan daftar pemilih hasil Pemuktahiran Data Pemilih Berkelanjutan (PDPB) September 2022, jumlah pemilih baru di daerah itu sebanyak 36.255 orang.
Pada praktiknya diharapkan kelompok pemilih pemula tidak sekedar melaksanakan hak atau memberikan suara, namun juga menjadi pemilih pemula yang cerdas dalam menggunakan hak demokrasi dan politiknya itu, demi kemajuan bangsa. Untuk mewujudkan harapan itu, kaum milenial perlu dibekali edukasi dan wawasan terkait pemilu sejak dini agar kelak mereka dapat menggunakan hak suaranya dengan cerdas.
Salahs atu cara mendorong partisipasi kaum milenial itu dilakukan dengan memberikan pemahaman terkait kepemiluan, baik di lingkungan sekolah maupun di masyarakat. Pendidikan pemilih pemula dalam praktiknya merupakan investasi jangka panjang yang bisa bermanfaat bagi masyarakat dalam menggunakan hak pilih.
Di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sudah menerapkan berbagai sosialisasi mengenai kepemiluan bagi pemilih pemula, khususnya di tingkat sekolah menengah atas (SMA) dan universitas agar para pemilih bisa menggunakan hak pilihnya dengan tepat.
Kabag Teknis Komisi Pemilihan Umum Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Saharullah mengatakan pemilih pemula adalah mereka yang sudah memenuhi salah satu syarat untuk menggunakan hak pilih dalam pemilihan umum. Mereka perlu mendapatkan edukasi dan informasi yang tepat dalam mengambil peran untuk menyukseskan pesta demokrasi lima tahunan itu demi kemajuan daerah dan bangsa Indonesia.
Berdasarkan Pasal 1 PKPU No. 7 Tahun 2022, pemilih dalam pemilu adalah warga negara Indonesia (WNI) yang sudah genap berumur 17 tahun atau lebih, sudah kawin, atau sudah pernah kawin. Dengan penjelasan itu tak bisa dipungkiri pelajar di tingkat SMA dan universitas menjadi salah satu sasaran yang tepat dalam sosialisasi pendidikan bagi pemilih pemula, karena satu-dua tahun ke depan pada 2024, mereka akan berumur rata-rata 17 tahun atau lebih.
Program pendidikan pemilih pemula di lingkungan pendidikan yang terintegrasi dengan KPU Provinsi Kepulauan Bangka Belitung adalah "KPU Goes To School" dan "KPU Goes To Campus". Dalam program itu sebanyak 9 universitas dan 8 sekolah menengah atas (SMA) di Bangka Belitung ikut berpartisipasi.
Pembelajaran pada program KPU Goes To School dan Campus dilaksanakan secara langsung atau tatap muka, dengan materi kegiatan berupa simulasi, bermain peran, diskusi kelompok, dan penyampaian materi.
Selain itu, KPU Provinsi Kepulauan Bangka Belitung juga membentuk Komunitas Peduli Pemilu dan Demokrasi (KPPD) yang beranggotakan beberapa mahasiswa dari perwakilan universitas untuk mendukung program itu yang pad akhirnya meningkatkan partisipasi pemilih.
KPU mencatat, dalam semua kegiatan sosialisasi itu diwarnai dengan suasana interaktif dan antusias para peserta.
Pada tahun 2022 dari Mei sampai dengan Oktober, KPU Babel melaksanakan sebanyak 8 Kegiatan Pendidikan Pemilih, termasuk segmen Pendidikan Pemilih Pemula, Perempuan dan Disabilitas.
Sementara itu Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terus mendorong peningkatan pendidikan politik dan demokrasi bagi pemilih pemula yang digawangi oleh generasi milenial agar bisa lebih cerdas dan cermat menggunakan hak suara pada Pemilu 2024.
Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung juga terus mendorong masyarakat, khususnya pemilih pemula, untuk berpartisipasi secara cerdas dalam pesta demokrasi.
Anak-anak muda sebagai pemilih pemula sangat potensial dan harus diberikan pendidikan politik di sekolah, sehingga mereka bisa lebih cerdas dan lebih cermat dalam berdemokrasi.
Dengan demikian, mereka akan tahu bagaimana caranya memilih pemimpin dan memilih wakil-wakil rakyat. Dengan pemahaman yang utuh, maka dalam menentukan pilihan itu, kaum muda akan memilih calon yang terbaik dan bukan yang banyak janji, apalagi yang hanya pandai menyalah-nyalahkan orang lain.
Digitalisasi
Selain menggunakan sosialisasi secara konvensional, berbagai upaya juga diselaraskan dengan kemajuan teknologi yang ada demi kemudahan akses informasi, termasuk dalam upaya sosialisasi mengenai pemilu bagi semua kalangan, khususnya generasi milenial, yang kesehariannya sangat lekat dengan dunia digital.
Salah satu bentuk digitalisasi pendidikan pemilih yang dihadirkan oleh KPU RI sejak 2019 adalah program Rumah Pintar Pemilu (RPP) Digital. Sosialisasi pemilu dengan RPP Digital ini hanya bisa diakses melalui aplikasi android serta iOS RPP Digital dan media sosial.
Dengan menggunakan aplikasi RPP Digital, masyarakat bisa mengakses materi kapan saja dan dimana saja terkait pengetahuan kepemiluan dan demokrasi, simulasi pemungutan dan penghitungan suara, infografis untuk setiap tahapan pemilihan, dokumentasi kepemiluan, kuis kepemiluan, dan games kepemiluan.
Dengan RPP digital bisa memberikan kemudahan dalam memperbarui dan menyimpan informasi, sehingga informasi yang akan disajikan ke pengunjung adalah informasi terbaru dengan desain yang lebih menarik serta informasi yang lama masih bisa tersimpan dengan rapi untuk diakses.
Sementara pemilihan teknologi layar sentuh dimaksudkan agar pengguna lebih mudah untuk mengakses informasi sesuai minat dan selera. Menu di layar sudah disusun sedemikian rupa, sehingga pengguna tidak perlu banyak berpikir, langsung menyentuh pada layar dan perintah akan segera dieksekusi.
KPU menilai kelebihan bagi para pengguna RPP Digital adalah bisa mendapatkan informasi yang terbaru terkait tahapan pemilu, kegiatan yang dilakukan KPU, informasi hasil pemilu, video kegiatan, struktur organisasi KPU Babel serta informasi lainnya.
Berbagai inovasi untuk memfasilitasi pendidikan kepemiluan bagi pemilih pemula sudah gencar dilakukan, saatnya kita sebagai masyarakat Indonesia, khususnya generasi milenial, menggelorakan semangat cerdas pemilu dan memanfaatkan fasilitas edukasi yang diberikan, sehingga pada Pemilu 2024 tidak sekadar memilih pemimpin, namun bisa menjadi pemilih cerdas yang bisa memilih pemimpin secara tepat, demi kemajuan dan masa depan bangsa Indonesia.
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2023