Jakarta (ANTARA) - Perusahaan perangkat lunak komputer multinasional Adobe Inc, Selasa (21/3) meluncurkan alat yang ditujukan untuk membantu departemen pemasaran di toko e-niaga menghasilkan gambar produk tanpa harus membayar banyak pemotretan.
Alat tersebut, yang disebut Project Sunrise, akan memungkinkan tim pemasaran menghasilkan variasi gambar baru dari model produk tiga dimensi seperti sepatu, peralatan dapur, atau furnitur.
Alat itu dirancang untuk memungkinkan profesional pemasaran menghasilkan gambar yang mereka butuhkan untuk halaman web dan email pemasaran.
Produk ini melampaui bisnis jangka panjang Adobe yang berbasis di San Jose, California dalam menghasilkan dan mengedit gambar serta bisnis barunya dalam menyediakan alat teknologi untuk pemasaran dan e-niaga.
Baca juga: VIDA disetujui Adobe sebagai penyedia tanda tangan elektronik aman
Untuk perusahaan e-niaga dengan ribuan produk di katalognya dalam berbagai warna dan hasil akhir, rendering yang sangat realistis telah melampaui foto tradisional di banyak aplikasi.
Perusahaan seperti Amazon.com Inc dan Target Corp menggunakan rendering tersebut.
Tetapi, bahkan dengan terus membuat rendering telah menciptakan banyak sekali pekerjaan bagi perusahaan e-niaga karena kampanye pemasaran telah menjadi sasaran yang lebih ketat, kata Francois Cottin, direktur senior pemasaran untuk bisnis Substance 3D Adobe.
Misalnya, kata Cottin, sebuah perusahaan yang menjual mesin kopi mungkin ingin menampilkan gawai dengan latar belakang berbeda di berbagai negara, karena dapur di Jerman mungkin terlihat berbeda dari dapur di California. Sebagian besar perusahaan harus memanggil seniman 3D untuk membuat setiap gambar.
Baca juga: WhatsApp kenalkan font baru untuk edit gambar
Situs web e-niaga besar, mereka memiliki ratusan orang membuat rendering 3D secara manual, kata Cottin. "Ini sebesar studio efek visual yang bekerja untuk Disney atau Marvel," tambah dia.
Sistem Adobe yang baru mengotomatiskan banyak detail tersebut. Dalam kasus sepatu, misalnya, seorang seniman dapat membuat model tiga dimensi dari model dasar sepatu tersebut.
Sistem perangkat lunak kemudian dapat menghasilkan variasi dengan warna dan tekstur berbeda, seperti kulit halus atau suede, dan memasukkannya ke dalam sistem e-niaga situs web.
"Platform ini digunakan oleh materi iklan di satu sisi, dan oleh merchandiser dan pemasar di sisi lain," kata Cottin. Demikian disiarkan Reuters, Selasa (21/3).
Baca juga: Identitas digital yang aman kian dibutuhkan di dunia kerja
Penerjemah: Fathur Rochman
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2023