Indonesia dengan Thailand kita sudah mulai diskusi dengan perusahaan....
Magelang, Jawa Tengah (ANTARA) - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Arsjad Rasjid menilai penyediaan baterai untuk industri otomotif bisa menyokong terciptanya surplus dagang Indonesia dengan Thailand.
“Indonesia dengan Thailand kita sudah mulai diskusi dengan perusahaan, misalnya mereka perlu baterai, kita punya baterainya, kita ada bauksit untuk aluminiumnya. Kan kendaraan harus lebih ringan lagi, untuk itu bisa gunakan bauksit kita,” ujarnya saat sesi doorstop usai pertemuan ASEAN Business Advisory Council, di Plataran Heritage Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Rabu.
Arsjad menyebut perdagangan dan investasi di sektor listrik dan electric vehicle menjadi salah satu strategi Indonesia untuk menarik investasi baru di intra-ASEAN.
Indonesia dengan kekayaan mineralnya seperti bauksit dan nikel, bisa dimanfaatkan untuk menggandeng negara-negara lain, seperti Filipina, Thailand, dan Vietnam yang juga kaya akan mineral, untuk membangun industri manufacturing.
“Ini juga bisa menjadi intra-ASEAN investment, bisa saling berinvestasi untuk memperkuat, supaya kenapa? Market kita kenapa mesti keluar? Kenapa tidak kita sendiri yang melaksanakannya di ASEAN dan malah kita yang menyuplai kepada dunia,” katanya pula.
Lebih lanjut Arsjad menyampaikan surplus perdagangan tak melulu dilakukan lewat perdagangan, namun juga bisa melalui investasi. Melalui investasi dan perdagangan, ujarnya lagi, akan menciptakan sinergi dan kekuatan untuk mendukung neraca perdagangan Indonesia dengan negara-negara mitra strategis.
Tak hanya dengan Thailand, Kadin juga menilai negara-negara lain masih memiliki banyak potensi yang bisa dikembangkan untuk meningkatkan surplus perdagangan. Ia mencontohkan Vietnam dengan industri perikanannya.
“Kita bisa mengundang mereka untuk berinvestasi di Indonesia. Kalau ada investasi dan perdagangan yang terjadi akan menguntungkan kita semua,” katanya pula.
Sebelumnya, Wakil Menteri Perdagangan RI Jerry Sambuaga mengatakan di antara negara-negara ASEAN, Indonesia masih defisit perdagangan dengan Thailand dan Laos, sedangkan sisanya surplus.
Salah satu prioritas Kemendag untuk menggenjot surplus dagang dengan mengekspor produk yang memiliki nilai tambah dan merupakan produk jadi. Contohnya, bahan-bahan elektronik, manufaktur, dan bahan-bahan olahan makanan.
Kementerian Perdagangan pun akan memanfaatkan pertemuan ASEAN Economic Ministers (AEM) Retreat untuk mendorong peningkatan volume dagang dengan Thailand dan Laos serta negara-negara lain yang telah surplus.
“Sembilan negara anggota ASEAN selain Indonesia, kita cuma sedikit ada defisit dengan Thailand dan juga dengan Laos, yang lainnya semua kita selalu surplus. Artinya mungkin nanti kita bisa meng-adress ya dengan Thailand dan Laos bagaimana kita bisa meningkatkan supaya kita bisa mendapatkan angka surplus yang lebih maksimal,” kata Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga di Enam Langit by Plataran, Magelang, Jawa Tengah, Selasa (21/3).
Baca juga: RI dorong penguatan kerja sama pariwisata, perdagangan dengan Thailand
Baca juga: RI kejar surplus perdagangan dengan Laos dan Thailand lewat AEM
Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023