Spesialis penjangkauan dan pendidikan di University of Washington Elizabeth Zack, PhD, mengatakan bayi di usia 9 bulan sudah memiliki banyak keterampilan motorik seperti merangkak, menarik untuk berdiri dan mengeksplorasi apa yang ada di sekitarnya.
"Mereka dapat berpindah ke objek atau mainan yang ingin mereka mainkan daripada harus menunggu seseorang untuk memainkannya. Bawa mainan lebih dekat dengan mereka. Ini membuka cara baru bagi mereka untuk bermain," ucapnya seperti dilaporkan laman Parents beberapa waktu lalu.
Baca juga: Gendong sambil jalan kaki 5 menit disebut cara terbaik tenangkan bayi
Saat membeli mainan untuk anak usia 9 bulan, perlu diingat bahwa pada usia ini, keamanan merupakan hal yang paling penting karena bayi sangat suka memasukkan barang ke dalam mulutnya pada usia ini.
Benda magnetis dan mainan dengan baterai kancing harus dihindari untuk bayi karena potensi bahaya jika tertelan. Selalu awasi bayi saat bermain dengan mainan tertentu yang bisa menyebabkan mainan tertelan.
"Ini bisa menantang, tetapi kita perlu mundur selangkah dan membiarkan anak-anak mengikuti rasa ingin tahu mereka, meskipun itu mungkin terasa sedikit berisiko bagi kita. Tetap dekat sehingga Anda dapat menawarkan dukungan verbal atau fisik," kata Zack, PhD.
Selain itu, ia juga merekomendasikan orangtua untuk membeli mainan yang mendorong gerakan untuk membangun otot dan kekuatan bayi secara keseluruhan.
Mainan seperti bola besar, benda empuk untuk dinaiki atau kendaraan dengan roda untuk didorong dan ditarik sangat bagus untuk menggerakkan tubuh bayi usia 9 bulan.
Direktur pediatri di Concorde Medical Group di New York City, Dyan Hes mengatakan bayi usia 9 bulan juga menyukai benda sederhana untuk dimainkan seperti kotak, bola atau drum.
Buku papan tebal (board book) juga direkomendasikan karena jari kelingking mereka dapat dengan mudah membalik halaman. Menempatkan barang-barang seperti balok atau cangkir ke dalam mangkuk atau kotak dan membuangnya adalah kegiatan menyenangkan lainnya.
"Mereka juga suka bermain cilukba pada usia ini, jadi mereka suka mainan pop-up kecil," tambah Dr. Hes.
Meskipun orang tua ingin selalu membelikan anaknya mainan, ia menyarankan untuk tetap tidak berlebihan karena bayi tetap menyukai berinteraksi dengan orang tua dan memainkan apa yang dipegang orang tuanya.
Baca juga: Kiat terapkan konsep "mindful parenting" saat bersama anak
Baca juga: Tips mendidik anak agar otaknya dapat bekerja dengan benar
Baca juga: Psikolog: Orangtua perlu selaraskan pola asuh dengan tantangan digital
Penerjemah: Fitra Ashari
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023