Jakarta, 25/11 (ANTARA) - Program revitalisasi tambak udang dan bandeng akhir tahun ini mulai dilaksanakan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Untuk tahap pertama program revitalisasi tambak udang dan bandeng akan dilaksanakan di 6 kabupaten di sepanjang Pantura pulau Jawa dengan total areal tambak seluas 1000 ha. Revitalisasi tambak gelombang pertama ini bertujuan untuk menggenjot kapasitas produksi udang nasional sekaligus sebagai entry point dalam percepatan pembangunan industrialisasi perikanan budidaya di Indonesia. Demikian dikatakan Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif C.Sutardjo di Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat, Minggu (25/11). Sharif menjelaskan, revitalisasi tambak udang dan bandeng di Pantura Jawa merupakan salah satu program KKP dalam rangka percepatan industrialisasi perikanan yang berdaya saing tinggi, berkeadilan dan berkelanjutan guna menjamin ketahanan pangan bagi masyarakat. Revitalisasi tambak pada gelombang pertama, dilaksanakan di enam Kabupaten yaitu Kabupaten Serang, Kabupaten Tangerang, Kabupaten Karawang, Kabupaten Subang, Kabupaten Indramayu dan Kabupaten Cirebon. Adapun untuk tambak udang yang akan direvitalisasi pada tahap pertama ini mencakup area seluas 1000 hektar. "Tambak tersebut antara lain di Kabupaten Serang seluas 150 ha ,Kab Karawang 79 ha, Kab Subang 360 ha, Kab Indramayu 166 ha, serta di Kab Cirebon 245 ha." jelasnya.

Dalam upaya memacu produktivitas komoditas bandeng, program revitalisasi tambak akan menyasar areal tambak seluas 500 hektar. Wilayah yang mendapat program ini adalah Kabupaten Serang seluas 75 ha, Kabupaten Tanggerang 100 ha, Kabupaten Subang seluas 100 ha, kabupaten Indramayu seluas 50 Ha, Kabupaten karawang 75 ha, dan Kabupaten Ciberon 100 ha. Terpilihnya 6 kabupaten tersebut karena wilayah ini memiliki potensi untuk mengembangkan perikanan budidaya khususnya produksi komoditas udang dan bandeng. Pada 2014, KKP menargetkan luas tambak yang akan direvitalisasi hingga 135.000 hektar dengan produksi 214.120 ton. Serta nilai produksi sebesar Rp 13,7 Triliun. "Komoditas unggulan yang masuk ke dalam program industrialisasi budidaya perikanan adalah udang, patin, bandeng, dan rumput laut,"tambahnya.

Revitalisasi tambak ini, Menteri mengharapkan mampu menjadi engine growth yang menggerakan perekonomian lokal daerah dan berpeluang untuk menciptakan lapangan kerja sebanyak 40.500 orang. Hal tersebut turut didukung dengan potensi luas lahan tambak yang ada saat ini. Potensi lahan tambak yang terdapat di Indonesia terbilang lebih besar jika dibandingkan tiga negara di kawasan Asia Tenggara yakni, Thailand, Vietnam, dan Philipina. " Namun tingkat produksi kita masih di bawah produksi ketiga negara tetangga tersebut.Untuk itu perlu kita maksimalkan produksinya,"tambahnya

KKP, tegas Sharif, secara serius dan konsisten akan terus memacu pembangunan industrialisasi di sektor perikanan budidaya dengan meningkatkan produktivitas perikanan budidaya ( akuakultur). Keseriusan KKP tersebut ditandai dengan dioptimalkannya kembali lahan tambak di pantura Jawa yang mengadopsi model berupa demfarm. Demfarm tersebut akan menerapkan teknologi yang sesuai dengan persyaratan tumbuh kembang udang sehingga dapat lebih memberi kepastian untuk keberhasilan budidaya udang secara nasional. KKP secara berkesinambungan akan terus mengembangkan sarana dan prasarana perbenihan baik di BBI, BBU lokal, UPR maupun Hatchery Skala Rumah Tangga. Selain, "Untuk menghasiilkan produk yang memberikan jaminan akan keamanan mutu, juga dilakukan sertifikasi perbenihan dan pembudidayaan," jelasnya.

Sharif mengingatkan, agar kegiatan revitalisasi tambak mencapai hasil optimal dibutuhkan sebuah manajemen budidaya yang berkelanjutan yang didukung dengan pembangunan infrastruktur. Sejalan dengan itu, KKP berkomitmen untuk membantu para petambak dalam menyiapkan sarana dan prasarana infrastruktur dengan menyiapkan bantuan berupa peralatan seperti kincir, genset, plastik, pakan dan benur. " Komoditas udang dan bandeng mempunyai nilai ekonomis yang sangat tinggi serta mempunyai market demand) yang terus meningkat baik di pasar domestik maupun internastional," sambung Sharif.

Sektor perikanan budidaya merupakan salah satu penyumbang pangan di dunia, ditandai dengan tumbuhnya laju produksi sekitar 11 persen per tahun. Tercatat, produksi perikanan budidaya sendiri menunjukkan grafik positif berupa kenaikan signifikan, dari produksi sebesar 4,78 juta ton pada 2010 meningkat menjadi sebesar 7.928.962 ton pada 2011. Dengan demikian dapat dikatakan sektor perikanan telah menunjukan trend yang menggembirakan serta mampu melampaui target capaian sebesar 16 persen dari target yang telah ditetapkan pada 2011 sebesar 6.847.500 ton. Sementara pada 2012, KKP menargetkan produksi perikanan budidaya akan mencapai 9.42 juta ton atau dapat dikatakan meningkat 35 persen jika dibandingkan dengan produksi tahun 2011. " Pada 2014 KKP menargetkan sektor kelautan dan perikanan, khususnya di sektor perikanan diharapkan akan berkontribusi nyata dalam PDB dengan menyumbang Rp. 65,84 triliun atau mengalami peningkatan sekitar 6,75 persen dari PDB perikanan pada tahun 2010 yang besarnya Rp. 50,70 triliyun," katanya.

KKP tetap bersinergi untuk menggalang komitmen dan kerja sama dengan stakeholder terkait mewujudkan keberhasilan revitalisasi tambak udang. Diantaranya kerjasama KKP dengan Pemda, Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Perekonomian, dan sektor Perbankan. Hasilnya, telah ditandatangani MoU antara Menteri Pekerjaan Umum dan Menteri Kelautan dan Perikanan yang telah ditindaklanjuti dengan penandatanganan perjanjian kerjasama (PKS) antara Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, KKP dengan Direktur Jenderal Sumber Daya Air, dan Direktur Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum. " Selain itu juga telah dilakukan sosialisasi dan perjanjian kerjasama antara Bupati selaku kepala daerah di lokasi industrialisasi dengan Direktur Jenderal Perikanan Budidaya" ujar Sharif

Ditambahkan, dalam pelaksanaan kerjasama pada 2012, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum mengalokasikan anggaran sebesar Rp 90 miliar untuk kegiatan rehabilitasi saluran primer dan sekunder pada kawasan pertambakan, sedangkan untuk rehabilitasi saluran tersier dan kwarter akan dilanjutkan oleh Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan. Rehabilitasi saluran yang dilakukan secara terintegrasi tersebut diharapkan dapat melayani 20 ribu Ha kawasan tambak yang ada di Pantura Jawa. Sedangkan untuk pelaksanaan rehabilitasi pada 2013, KKP bersama Kementerian Pekerjaan Umum telah melakukan koordinasi terkait perencanaan dan pelaksanan luas lahan tambak yang akan direhabilitasi yang mencakup lahan seluas 40.000 ha yang berlokasi di 22 kabupaten. " Sejak 2010 silam, kedua kementerian telah menandatangani nota kesepahaman terkait pengembangan kawasan ekonomi berbasis kelautan dan perikanan yang mengadopsi konsep minapolitan,"ujarnya.

Untuk keterangan lebih lanjut silakan menghubungi Indra Sakti, SE, MM, Kepala Pusat Data Statistik dan Informasi, Kementerian Kelautan dan Perikanan (HP.0818159705)

Pewarta: Masnang
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2012