“Festival ini adalah bukti bahwa suara kemandirian publik dan kedewasaan demokrasi sedang disemai, sebab aspirasi masyarakat luas lewat berbagai bentuk kreativitas seni dan budaya sedang kita apresiasi dan disalurkan di momen yang tepat pada tahun politik,” ujar Ketua sekaligus koordinator Panitia Festival Pemilu Gembira Muhammad Nurkhoiron dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa.
Festival Pemilu Gembira digelar di Kedai Tjikini, M Bloc Space, Selasa. Festival ini adalah sebuah proyeksi kegembiraan warga dengan menyongsong pesta demokrasi di Republik Indonesia, sebagai gambaran aspirasi masyarakat luas untuk memilih wakilnya nanti yang akan menjadi pemimpin bangsa.
“Masyarakat madani, yang diartikan sebagai wakil kelompok pekerja kreatif, seniman, cendekiawan pun para profesional dan anak-anak muda telah turun tangan kembali mengingat bahwa pentingnya kekuatan kultural untuk ikut mengawal kontestasi politik yang akan dihelat pada Februari 2024 itu,” ujar Khoiron.
Selanjutnya, Khoiron mengatakan bahwa agenda ini dimaksudkan juga untuk menjadi pengingat bahwa pemilu adalah pesta 5 tahunan yang tidak dapat ditunda, ataupun dibatalkan penyelenggaraannya.
“(Festival) Ini juga ditujukan untuk menjadi pengingat pada seluruh elemen bangsa bahwa pemilu adalah sebuah amanah konstitusi yang tidak bisa ditunda, karena itu adalah hak konstitusional warga dan tidak ada klausul di undang-undang kita untuk menunda atau membatalkan. Jadi, mari kita sambut Pemilu 2024 dengan sukacita dan gembira,” ujarnya.
Dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan partisipasi aktif pemilih pemula dan pemilih muda di Pemilu 2024.
“Kita adakan kegiatan ini juga sekaligus untuk menyambut pemilih baru dan pemilih muda yang jumlahnya di atas 64 persen. Diharapkan festival ini dapat menjadi salah satu upaya mendidik warga tentang pentingnya berpartisipasi untuk memilih pemimpin yang sesuai dengan amanat rakyat,” ucap Khoiron.
Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2023