Jakarta (ANTARA News) - Rumah Sakit Umum Daerah Dr Sardjito Yogyakarta membutuhkan tambahan bantuan dokter, obat-obatan, peralatan medis, serta sejumlah tenda untuk menangani korban gempa yang dibawa ke rumah sakit itu. Direktur Pelayanan RSUD Dr Sardjito, Budi Mulyono, kepada ANTARA News di Yogyakarta, Sabtu, menyebutkan saat ini rumah sakit itu tidak lagi dapat menampung korban yang terus berdatangan. Sebanyak 500 orang korban telah ditampung di rumah sakit itu, belum diketahui jumlah korban tewas. Gempa berkekuatan 5.9 Skala Richter mengguncang Yogyakarta dan kota-kota sekitarnya pada Sabtu pagi, sekitar 5.50 WIB. Untuk sementara, kata Budi, obat-obatan yang ada di RSUD Dr Sardjito memang masih mencukupi namun dengan terus mengalirnya korban gempa ke rumah sakit itu maka pihaknya mesti melakukan antisipasi. Tenda juga sangat diperlukan karena saat ini sebagian korban terpaksa ditempatkan di sembaran lokasi, seperti pelataran dan tempat parkir karena keterbatasan ruangan. "Setidaknya, untuk antisipasi, kami butuh tambahan obat-obatan bagi 15 ribu pasien lagi. Juga tambahan dokter, tenda dan alat medis, terutama alat bedah minor," katanya. Budi berharap Pusat Penanggulangan Krisis, Departemen Kesehatan dapat memenuhi permintaan tambahan bantuan tersebut.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006