London (ANTARA) - Sebuah tinjauan independen pada Selasa menyebut bahwa Kepolisian Metropolitan London secara institusi telah bertindak rasis, misoginis, dan homofobik, serta tidak mampu mengawasi anggotanya sendiri.

Tinjauan tersebut ditugaskan oleh Kepala Kepolisian Metropolitan London (Met) saat itu, Cressida Dick, pada 2021 setelah seorang anggotanya dijatuhi hukuman penjara seumur hidup karena memerkosa dan membunuh perempuan bernama Sarah Everard.

"Ada rasisme, seksisme dan homofobia yang terlembaga di dalam organisasi itu dalam hal bagaimana petugas dan staf diperlakukan, dan di luar organisasi dalam hal bagaimana masyarakat diawasi," menurut laporan tentang tinjauan itu.

Laporan tersebut juga menyebutkan bahwa Met telah merugikan perempuan dan anak-anak.

Tinjauan independen itu--dipimpin oleh Louise Casey yang kini duduk di majelis tinggi parlemen Inggris--menemukan adanya kegagalan "parah" di seluruh Met yang menurutnya perlu direformasi "secara radikal".

Laporan itu mengatakan bahwa tantangan terbesar untuk memperbaiki Met adalah budaya defensif dan penyangkalan terhadap besarnya masalah yang mereka hadapi.

"Bagaimana pun Anda melihatnya, label atau keterangan apa pun, buktinya sangat jelas bahwa sebagai sebuah institusi, apakah mereka berprasangka dan diskriminatif? Ya, mereka seperti itu," kata Casey kepada wartawan sebelum laporan tersebut dirilis.

Komisaris Met Mark Rowley, perwira polisi Inggris paling senior, berkata, "Kami telah mengecewakan warga London dan kami telah mengecewakan garis depan kami sendiri dan laporan ini menggambarkannya dengan jelas ... saya sangat menyesal."

"Laporan ini memicu beragam emosi: marah, frustrasi, malu... Tetapi yang terpenting, itu membangkitkan tekad kami," katanya.

Rowley mengatakan departemen yang bertugas mengatur standar profesional polisi telah ditingkatkan sehingga kepolisian bisa memecat para petugas dengan lebih cepat.

Namun, dia mengatakan bahwa tugas belum selesai.

"Saya belum bisa mengatakan saya telah mengurangi risiko dari para petugas yang buruk menjadi nol, tetapi setiap hari kami memberantas orang-orang bermasalah dan kami membuat kemajuan," kata Rowley.

Laporan setebal 360 halaman itu mengatakan Kepolisian Metropolitan London membutuhkan kepemimpinan yang kuat, layanan perlindungan perempuan, dan strategi baru dalam melindungi anak-anak, serta rekomendasi lain demi perubahan.

Laporan sementara Casey pada Oktober lalu mengatakan bahwa lembaga tersebut membutuhkan waktu rata-rata 400 hari untuk menyelesaikan tuduhan pelanggaran terhadap para petugasnya.

"Saya hanya berpikir (kasus Everard) sangat mengerikan dan harus menjadi momen perubahan, tetapi perbaikan itu tidak kunjung datang. Jadi sekarang, laporan ini harus membawa perubahan dan wajib memberikan perubahan yang dibutuhkan," kata Casey.

Sumber: Reuters

Baca juga: Polisi London mengaku 24 kali memerkosa dalam 17 tahun
Baca juga: Polisi Inggris tewas ditembak di pusat tahanan di London

Penerjemah: Shofi Ayudiana
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2023