Jakarta (ANTARA) -

Arab Saudi meluncurkan skema uang lunak senilai total 234 juta dolar Amerika Serikat, yang tersedia untuk perusahaan lokal dan internasional selama tiga tahun ke depan dalam upaya berkelanjutan untuk membangun industri film dan TV lokal.

Dikutip dari Variety, Selasa, Saudi Cultural Development Fund secara resmi meluncurkan Program Pembiayaan Sektor Film selama acara Ignite the Scene yang didedikasikan untuk industri film, yang diadakan di Riyadh minggu lalu.


Kepala strategi dana pengembangan budaya dan pejabat pengembangan bisnis Saudi Cultural Development Fund Najla AlNomair menjelaskan skema pembiayaan terdiri dari dua cara, yaitu alokasi untuk pinjaman senilai 154 juta dolar AS dan investasi sebesar 80 juta dolar AS. Insentif itu disalurkan melalui bank Saudi Lendo dan Sukuk Capital.​​​​​​​

Baca juga: Potret Timur Tengah: Hadiah 2 juta dolar pada balap unta di Arab Saudi


Skema pinjaman tersedia untuk perusahaan Arab Saudi dan asing yang didirikan di sana atau memiliki mitra dengan perusahaan Arab Saudi. Pinjaman tersebut berkaitan dengan semua aspek produksi film layar lebar, dokumenter dan serial TV, mulai dari pengembangan hingga distribusi dan termasuk pascaproduksi.

Proyek yang memenuhi syarat tidak harus melakukan pengambilan gambar seluruhnya di Arab Saudi, tapi, harus memenuhi kriteria budaya lokal dan setidaknya 25 persen dari pengeluaran harus diinvestasikan di Saudi. Mereka juga memberikan syarat 25 persen kru harus terdiri dari warga negara Arab Saudi.

"Pinjaman tersebut dapat untuk proyek produksi, tapi, juga untuk perusahaan yang menyediakan layanan produksi seperti perusahaan yang menyediakan properti film dan juga untuk layanan pemasaran dan distribusi serta infrastruktur,” kata AlNomair.

Dia menjelaskan bahwa "infrastruktur" yang dia maksud adalah studio film.

Baca juga: Saudi umumkan 3 proyek investasi sektor besi dan baja 9 miliar dolar

AlNomair mengatakan perincian tentang komponen investasi dana Saudi senilai 80 juta dolar akan diungkapkan akhir tahun ini, saat festival film internasional Cannes di Prancis atau Venezia di Italia.

Sejak mencabut larangan bioskop dicabut pada tahun 2017, Arab Saudi mengalami ledakan di semua aspek aktivitas industri film dan menjadi wilayah berpenghasilan kotor tertinggi di Timur Tengah dalam hal keuntungan dari bioskop box office.

Di Cannes beberapa waktu lalu, Arab Saudi meluncurkan potongan pajak hingga 40 persen dari pengeluaran produksi film yang merekrut kru dan bakat dari Arab Saudi dan menampilkan budaya, sejarah, dan orang-orang Arab Saudi dan keragaman alam negara tersebut.

Produksi Hollywood yang telah syuting di sana antara lain adalah “Kandahar,” yang disutradarai oleh Ric Roman Waugh, yang difilmkan di AlUla, area gurun yang luas dan batu-batu besar.

Baca juga: Ingin kontrak kerajaan, perusahaan global harus berkantor di Saudi

​​​​​​​Baca juga: Pemerintah Arab tertarik investasi di pembangunan ibu kota baru

Penerjemah: Fitra Ashari
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2023