Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada awal perdagangan Selasa naik di tengah pulihnya sentimen pasar atas kekhawatiran krisis sektor perbankan.
Rupiah pada Selasa pagi dibuka menguat 10 poin atau 0,07 persen ke posisi Rp15.350 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.360 per dolar AS.
"Rupiah berpotensi menguat terbatas oleh koreksi pada dolar AS dan pulihnya sentimen di pasar dari kekuatiran masalah seputar perbankan," kata analis DCFX Futures Lukman Leong saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Selasa.
Para pedagang kembali ke aset-aset berisiko setelah pengambilalihan Credit Suisse di Swiss oleh UBS yang didukung negara telah menghilangkan beberapa kekhawatiran akan meluasnya krisis perbankan sistemik.
UBS pada Minggu (19/3/2023) setuju untuk membeli saingannya Credit Suisse senilai 3,23 miliar dolar AS, dalam merger yang dirancang otoritas Swiss untuk menghindari lebih banyak gejolak di grup perbankan itu.
Namun, sentimen pasar tetap rapuh karena investor berjuang untuk menentukan skala konsekuensi dari pukulan sektor yang dimulai dengan keruntuhan Silicon Valley Bank di Amerika Serikat, membatasi selera risiko dan memberikan beberapa dukungan pada mata uang safe-haven dolar.
Lukman mengatakan investor masih cenderung menunggu dan mencermati untuk mengantisipasi pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) atau dewan kebijakan Federal Reserve AS pada Rabu.
Dalam pertemuan tersebut, Bank Sentral AS atau The Fed diperkirakan akan bernada dovish dengan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps).
Menurut alat FedWatch CME, pasar memperkirakan peluang 26,2 persen bahwa Fed akan bertahan ketika mengumumkan keputusan kebijakan moneternya pada Rabu (22/3/2023), dengan peluang 73,8 persen untuk kenaikan suku bunga 25 bps.
Ia memperkirakan kurs rupiah bergerak di kisaran Rp15.300 per dolar AS hingga Rp15.400 per dolar AS.
Pada Senin (20/3) rupiah ditutup menurun 15 poin atau 0,10 persen ke posisi Rp15.360 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.345 per dolar AS.
Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023