Tokyo (ANTARA News) - Wapres RI Jusuf Kalla dijadwalkan meninggalkan Jepang menuju tanah air pada hari Sabtu (27/5) pukul 11:00 waktu setempat (09:00 WIB) dari Bandara Internasional Narita Tokyo menuju Bandara Internasional Soekarno Hatta Cengkareng via Bandara Internasional Ngurah Rai Denpasar, Bali, untuk transit. Dalam rancangan jadwal harian (order of the day) yang diterima wartawan di Tokyo, Jumat malam, Wapres RI beserta Ibu Mufidah Jusuf Kalla akan meninggalkan Hotel Okura pada pukul 09:30 waktu setempat menuju Bandara Internasional Narita. Seperti pada keberangkatan dari Jakarta menuju Tokyo pada Selasa malam (23/5) lalu, kepulangan Wapres dan rombongan ke Jakarta pun menggunakan pesawat komersial Garuda Indonesia. Wapres beserta rombongan, dijadwalkan mendarat di Bandara Soekarno-Hatta pada Sabtu malam sekitar pukul 19:00 WIB. Lantaran menggunakan pesawat komersial, diperoleh informasi bahwa biaya perjalanan penerbangan pulang pergi untuk Wapres beserta seluruh anggota rombongan sebesar Rp330 juta. Biaya tersebut jauh lebih efisien dibandingkan bila menggunakan pesawat khusus yang bakal habis untuk biaya sewa (charter) penerbangan berangkat dan pulang sebesar 221.606 ribu dolar AS ditambah biaya parkir pesawat di Bandara Internasional Narita (on ground) sebesar 585.673 dolar AS, sehingga total bakal mencapai 807.279 dolar AS (Rp7,2 miliar lebih bila menggunakan asumsi Rp9.000 per dolar AS). Sementara biaya akomodasi di hotel dan keperluan lain selama di Jepang untuk seluruh rombongan, sumber yang dekat dengan Jusuf Kalla menyebutkan sekitar satu miliar rupiah. Hasil yang dapat dicapai dari kunjungan Wapres ke Jepang itu antara lain, Jepang menyambut baik ajakan Wapres untuk bekerjasama membangun industri LNG di Indonesia yang dibuktikan langsung oleh keikutsertaan Toru Oil Japan Corporation yang bekerjasama dengan PT Pertamina untuk membangun industri LNG di Matindo, Sulawesi Tengah. Selain itu, Jepang bersedia melakukan negosiasi ulang atas persyaratan Bantuan Pembangunan Resmi (Official Development Assistance) yang dirasa memberatkan Indonesia, komitmen PM Jepang Junichiro Koizumi untuk meningkatkan kerja sama bilateral dengan Indonesia, apresiasi pimpinan Partai Demokratik Liberal (LDP) Jepang atas ketokohan Jusuf Kalla yang selama 30 tahun mampu mempertahankan hubungan Indonesia-Jepang dengan baik, serta pujian terhadap upaya pemerintah Indonesia dalam pemulihan ekonomi dan pemberantasan korupsi, termasuk komitmen Jepang untuk mendukung sepenuhnya Indonesia dalam forum CGI awal Juni mendatang di Jakarta. Bahkan, Jusuf Kalla pun sempat menerima Ketua Japan-Indonesia Associations (Japinda) Yasuo Fukuda yang disebut-sebut sebagai calon kuat PM Jepang mendatang dalam pemilihan bulan September 2006 mendatang. Sofyan Wanandi pun merasa surprise tentang capaian hasil yang diperoleh dari kunjungan Wapres tersebut. "Disambut baik oleh Jepang untuk ditindaklanjuti," katanya.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006