Jakarta (ANTARA) - Gunawarman Group bekerja sama dengan Artopologi, sebuah platform lokapasar karya seni yang terintegrasi blockchain, menggelar pameran seni bertajuk "The Palette and The Plate" selama Ramadhan.
Pameran ini menghadirkan berbagai karya seni kontemporer bersama sajian hidangan dan musik yang menjadi ciri khas Sofia at the Gunawarman yang berlokasi di Jalan Gunawarman, Jakarta.
"Kami senang sekali bisa menghadirkan pengalaman unik yang menggabungkan seni rupa, kuliner, teknologi dan musik untuk tamu-tamu yang berbuka puasa di Sofia at The Gunawarman," kata Chief Marketing and Business Development Officer Gunawarman Group Arlene Yuwono dalam pernyataan di Jakarta, Senin.
Lukisan dan patung yang dipamerkan adalah hasil karya Agapetus Kristiandana, Andy Dewantoro, Bestrizal Besta, Gabriel Aries, Galam Zulkifli, Ines Katamso, Maryanto, Seulgi Yoon Suak, dan Tara Kasenda.
"Acara kolaborasi bersama Artopologi memberikan nuansa baru dan aktivitas yang berbeda di area SCBD yang dapat menjadi destinasi selama bulan Ramadhan," tambah Arlene Yuwono.
Karya-karya yang dipamerkan di area lounge Sofia at The Gunawarman telah dikurasi khusus oleh Artopologi dan mitranya, Galeri Semarang, untuk menghadirkan pengalaman kuliner dan demonstrasi integrasi teknologi dengan teknik seni rupa yang unik, misalnya teknik ilusi optik.
Setiap karya seni yang dipamerkan juga akan disertai dengan sertifikat keaslian digital yang terdaftar di blockchain.
CEO & Founder Artopologi Intan Wibisono menambahkan kerja sama ini merupakan bagian dari program rutin yang diadakan untuk menyediakan ruang, baik online maupun offline, guna menghadirkan karya seni dalam hidup sehari-hari yang bisa menyegarkan pikiran, menstimulasi percakapan, dan menginspirasi wacana kreatif.
"Pameran serupa akan diadakan secara berkala oleh Artopologi di berbagai ruang alternatif di mana para pecinta seni berkumpul," katanya.
Seluruh karya yang terpajang dapat dikoleksi langsung melalui platform www.artopologi.com dengan mata uang rupiah, termasuk sertifikat keaslian yang berbasis blockchain tanpa memerlukan mata uang kripto sama sekali. Kurasi karya yang dipamerkan selama The Palette and The Plate berlangsung akan diperbarui secara berkala.
"Kami ingin supaya karya dari seniman Indonesia, baik yang baru maupun yang sudah senior, bisa lebih dikenal oleh masyarakat awam atau kolektor baru," kata pemilik Galeri Semarang yang menjadi mitra kali ini, Dennis Levy.
Pameran The Palette and The Plate akan berlangsung mulai tanggal 18 Maret hingga 30 April 2023 dan bisa dikunjungi pada waktu operasional Restoran & Lounge pukul 06.00 - 24.00 WIB oleh para pecinta seni.
Baca juga: Upaya Sarinah dukung perkembangan ekosistem para pelaku seni
Baca juga: Penganugerahan Bali Jani Nugraha tutup FSBJ 2022
Baca juga: Dinas Parekraf DKI Jakarta dukung pameran seni dan desain kontemporer
Pewarta: Satyagraha
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2023