Kedua pemimpin negara itu menulis artikel pada dua media utama di negara masing-masing untuk menyambut perjalanan tiga hari Xi ke Rusia mulai Senin, kunjungan pertamanya ke negara tetangga sejak serangan Moskow ke Ukraina pada Februari tahun lalu.
Dalam berita yang disiarkan Russian Gazette dan situs web kantor berita RIA Novosti, Xi mengatakan kunjungannya ke Rusia akan menjadi perjalanan persahabatan, kerjasama dan perdamaian.
Memperhatikan eskalasi menyeluruh atas krisis Ukraina sejak tahun lalu, pemimpin China itu mengatakan tidak ada solusi sederhana atas masalah yang kompleks.
Akan tetapi Xi menambahkan bahwa Beijing meyakini selama semua pihak berupaya untuk dialog dan konsultasi yang setara, rasional dan berorientasi pada hasil, kedua negara akan menemukan cara yang masuk akal untuk menyelesaikan krisis.
Dalam artikelnya di People’s Daily, koran Partai Komunis berkuasa China, Putin berterima kasih pada Beijing atas sikap seimbang negara itu mengenai krisis Ukraina dan memuji hubungan bilateral sebagai landasan stabilitas regional dan global.
Mahkamah Pidana Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan bagi Putin pada Jumat, menuduh ia telah melakukan kejahatan perang berupa deportasi paksa anak-anak Ukraina selama invasi Rusia.
Dengan Xi dan Putin menegaskan kembali hubungan bilateral mereka tidak terbatas pada tahun lalu, China telah menolak sanksi yang dikenakan negara-negara Barat terhadap Rusia akibat perang.
Namun, China menyerukan gencatan senjata komprehensif di Ukraina melalui laporan tertulis yang dikeluarkan pada peringatan satu tahun invasi Rusia pada akhir Februari.
Sementara itu Amerika Serikat menyatakan kekhawatirannya atas tuduhan bahwa China mempertimbangkan untuk menyediakan senjata mematikan bagi Rusia untuk mendukung upaya perangnya dan mengatakan Washington akan menolak setiap seruan gencatan senjata di Ukraina yang hanya menguntungkan Moskow.
Xi dan Putin dijadwalkan mengadakan pembicaraan tak resmi di Moskow pada Senin nanti, diikuti negosiasi resmi di hari berikutnya.
Keduanya akan menandatangani dua pernyataan bersama - satu mengenai memperkuat kemitraan komprehensif dan hubungan strategis kedua negara, dan lainnya mengenai rencana untuk membangun bidang-bidang utama kerjasama ekonomi bilateral hingga 2030, menurut kantor berita Rusia TASS.
Sumber: Kyodo-Oana
Baca juga: Putin sambut peran China dalam mengatasi krisis Ukraina
Baca juga: Xi Jinping kunjungi Rusia pekan depan, bahas kerjasama
Baca juga: Peringatkan krisis "gaya Ukraina", China serukan Asia bersatu
Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2023