Sragen (ANTARA) - Jenazah pebulu tangkis Syabda Perkasa Belawa disambut isak tangis anggota keluarga saat tiba di rumah neneknya di Dusun Ngroto, Kelurahan Sumberjo, Kecamatan Mondokan, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.

Pantauan di Sragen, Senin, jenazah Syabda dan ibunya, Anik Sulistyowati, tiba di rumah neneknya sekitar pukul 17.00 WIB. Keduanya dibawa dengan dua ambulans yang berbeda.

Kedua jenazah ibu dan anak ini sempat disemayamkan sekitar beberapa menit untuk memberikan kesempatan kepada kerabat menunaikan shalat jenazah.

Usai disemayamkan, keduanya dimakamkan di TPU Karaban yang berjarak sekitar 500 meter dari rumah duka.

Sebelumnya, Syabda bersama kedua orang tua dan dua saudaranya melakukan perjalanan pulang dari rumahnya di Bekasi menuju Sragen untuk menghadiri pemakaman neneknya yang meninggal pada Minggu (19/3) malam.

Baca juga: Keluarga pebulutangkis Syabda tunggu jenazah pulang ke Sragen

Namun, kendaraan yang mereka tumpangi mengalami kecelakaan lalu lintas di KM 314A Tol Pemalang, Senin, pukul 03.40 WIB. Akibatnya Syabda dan ibunya meninggal dunia, sedangkan ayah dan dua saudaranya mengalami luka-luka.

Syabda tercatat sebagai salah seorang pebulu tangkis Pelatnas Cipayung. Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesi (PP PBSI) terpukul dengan berpulang atlet muda tersebut.

"Innalillahi wa inna ilaihi roji'un. Kami keluarga besar PP PBSI, insan bulutangkis, dan para pecinta bulu tangkis tentu merasa sangat kehilangan dengan meninggalnya Syabda, pemain yang memiliki talenta besar dan tangguh," ucap Ketua Umum PP PBSI Agung Firman Sampurna dalam keterangan resminya di Jakarta, Senin.

Atlet kelahiran Jakarta, 25 Agustus 2001 itu, meninggal dunia setelah kendaraan yang dikemudikan sang ayah, Muanis Hadi Sutamto, menabrak kendaraan lain dari belakang saat melaju di jalan tol.

Baca juga: Polres Pemalang lakukan olah TKP kecelakaan di Tol Pemalang-Pekalongan
Baca juga: PBSI kehilangan sosok Syabda sebagai salah satu atlet tangguh
Baca juga: Syabda Perkasa Belawa meninggal dunia karena kecelakaan

Pewarta: Aris Wasita
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2023