Peran APIP dan APH cukup besar dalam melakukan pengawasan ketahanan pangan, untuk itu kami mengadakan rapat koordinasi pengawasan bidang ketahanan pangan

Palembang (ANTARA) - Inspektorat Jendral (Itjen) Kementerian Pertanian (Kementan) mengumpulkan Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP) dan Aparat Penegak Hukum (APH) untuk meningkatkan pengawasan ketahanan pangan nasional.

"Peran APIP dan APH cukup besar dalam melakukan pengawasan ketahanan pangan, untuk itu kami mengadakan rapat koordinasi pengawasan bidang ketahanan pangan," kata Irjen Kementan Jan S Maringka seusai acara pembukaan rakor tersebut di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), Senin.

Rapat koordinasi pengawasan bidang ketahanan pangan mengusung tema "Sinergisitas Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP) dan Aparat Penegak Hukum
(APH) Mendukung Sektor Pertanian dan Pengendalian Alih Fungsi Lahan Pertanian."

Irjen Jan S Maringka menjelaskan Sumatera Selatan merupakan salah satu provinsi yang memiliki perhatian besar dalam mewujudkan mandiri pangan.

"Provinsi ini memiliki Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP) yang telah berjalan dengan baik dalam beberapa tahun terakhir, gerakan itu perlu didukung dengan melakukan pengawasan yang baik oleh APIP dan APH agar programnya tidak menyimpang dari tujuan sesuai gagasan Gubernur Sumsel Herman Deru," ujarnya.

Baca juga: Kementan gandeng aparatur penegak hukum sukseskan Program Jaga Pangan

Menurut dia, kesuksesan GSMP perlu dikawal dengan baik agar daerah ini dapat terus meningkatkan produksi pangan dan mencegah terjadinya alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan untuk kepentingan pengembangan berbagai industri dan perumahan.

Jika kesuksesan GSMP bisa terus dipertahankan, kata dia, Sumsel yang pada 2022 menjadi penghasil beras terbesar nomor lima nasional sekitar 2,759 juta ton per tahun dan nomor satu di Sumatera, dapat memperkuat ketahanan pangan nasional dan mewujudkan Indonesia menjadi lumbung pangan dunia.

Produksi beras terbesar nomor satu di Indonesia pada 2022 yakni Jawa Timur sekitar 9,686 juta ton/tahun, kedua Jawa Barat sekitar 9,6 juta ton/tahun, ketiga Jawa Tengah sekitar 9,5 juta ton/tahun, dan keempat Sulawesi Selatan sekitar 5,3 juta ton/tahun.

Sedangkan produksi beras terbesar di Sumatera yakni nomor satu Sumatera Selatan sekitar 2,7 juta ton/tahun, Lampung 2,6 juta ton/tahun, dan Sumatera Utara sekitar 2,04 juta ton beras/tahun, kata Irjen Jan Maringka.

Baca juga: Kementan: Pengawas pertanian berperan penting jaga ketahanan pangan

Pewarta: Yudi Abdullah
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023