Saat membuka pidato arahannya, Prof. Dr. (H.C.) Hj. Megawati Soekarnoputri mengenalkan salam Pancasila kepada seluruh peserta yang hadir.
"Saya membuat sebuah salam, saya minta tolong kepada mereka yang merasa ideologinya Pancasila, kalau untuk mengadakan rapat, mengadakan pertemuan itu memberi salam.Jadi begini saya angkat tangan begini dan saya teriakan "Salam Pancasila" lalu diikuti dengan mengatakan "Salam Pancasila", tuturnya.
Presiden ke-5 Republik Indonesia, Prof. Dr. (H.C.) Hj. Megawati Soekarnoputri yang di dampingi langsung oleh Kepala BPIP, Prof. Drs. K.H. Yudian Wahyudi, M.A., Ph.D., Wakil Kepala BPIP, Dr. Drs. Karjono, S.H., M.Hum., Sekretaris Utama BPIP, Dr. Adhianti, S.I.P., M.Si., Deputi Bidang Hukum, Advokasi dan Pengawasan Regulasi, K.A. Tajuddin, S.H., M.H., dan Deputi Bidang Pengendalian dan Evaluasi, DR. Rima Agristina, SH., SE., MM., menegaskan kepada seluruh peserta yang hadir agar selalu mengingat perjuangan kemerdakaan, yang salah satunya perjuangan itu banyak berasal dari desa.
"Bangkitlah yang namanya perjuangan, perjuangan itu paling banyak datangnya itu adalah orang-orang yang berada di desa", tuturnya.
Prof. Dr. (H.C.) Hj. Megawati Soekarnoputi mendorong para kepala desa agar meneladani perjuangan kemerdekaan dengan menggelorakan semangat gotong royong.
"Kalian harus berembug, itu namanya kearifan lokal, itu namanya sebetulnya gotong royong, itu namanya Pancasila, yaitu musyawarah untuk mufakat. Karena itu adalah kekuatan desa", tegasnya.
Selain itu, Prof. Dr. (H.C.) Hj. Megawati Soekarnoputri berpesan kepada seluruh Kepala Desa agar tidak terbawa arus, melainkan harus teguh pendirian dan bekerja sesuai dengan nilai-nilai Pancaila.
"Jadi tolong jangan kebawa arus, itu Pancasila loh, karena apa?, di kita yang namanya gotong royong itu adalah keteguhan hati dan pikiran", tuturnya.
"Sebagai warga negara Indonesia yang berdaulat dan merdaka serta mempunyai azaz ideologi Pancasila, kalian sebagai anak-anak bangsa harusnya punya pendirian, bahwa sebagai bangsa saya tidak mau di pecah-pecah. Tadi sudah mengakui bahwa kami adalah Pancasilais", tambahnya.
Dalam acara tersebut, Prof. Dr. (H.C.) Hj. Megawati Soekarnoputi juga menerima Penghargaan sebagai Tokoh nasional Peduli Desa, yakni sebagai Tokoh Penggerak Gotong Royong Desa.
Sementara itu, Ketua Majelis Pertimbangan Organisasi Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (MPO APDESI) Muhammad Asri Anas mengatakan Desa Bersatu yang menggelar perayaan Peringatan 9 Tahun lahirnya Undang-Undang Desa diharapkan menjadi wadah perjuangan dan ajang mengkonsolidasikan semangat gotong royong seperti yang selalu di pesankan oleh Presiden ke-5 RI.
"Kita berikan mandat untuk memberikan pengarahan bagaimana membangun kembali semangat gotong royong di desa-desa seluruh Indonesia", tuturnya dihadapan Ketua Dewan Pengarah BPIP.
Lebih lanjut, dalam sambutannya Anas meminta kepada Kepala BPIP agar dapat memberikan pendidikan dan pelatihan, serta penguatan Pembinaan Ideologi Pancasila kepada Kepala Desa di seluruh Indonesia.
"Yang Kami Hormati Kepala BPIP, ini sekaligus kami melaporkan, Asosiasi Pemerintah Desa sudah MoU dengan APDESI, keinginan kita agar kepala desa seluruh Indonesia mendapatkan diklat Ideologi Pancasila, sehingga kepala-kepala desa, perangkat desa dan BPD itu menjadi garda terdepan yang membumikan nilai-nilai Pancasila di seluruh Indonesia", ujar Anas.
Ketua Dewan Penasehat DPP Asosiasi Pemerintahan Desa Seluruh Indonesia yang juga merupakan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Jenderal TNI (Purn.) Luhut Binsar Pandjaitan juga mendorong agar para Kades dapat terus membangun Indonesia dengan peranannya yang besar sebagai Desa Bersatu.
"Teman-teman desa ini memiliki peran yang luar biasa, kami selalu sampaikan, kami memiliki dana desa di 74 ribu desa lebih", tuturnya.
Luhut juga mengatakan salah satu faktor yang mendorong ekonomi Indonesia relatif stabil dalam konteks pandemi itu karena peran dari para Kepala Desa.
"Anda memainkan peran luar biasa dan saya harap peran ini terus dibawa kedepan jangan dibawa perbedaan-perbedaan, tapi bekerjalah satu, bahwa anda dari 74 ribu desa lebih di Seluruh Indonesia mempunyai peran yang lebih. Kita bangga melihat teman-teman di pedasaan yang telah bekerja keras", tegasnya.
Hadir pula, Ketua Dewan Pembina Asosiasi Pemerintahan Desa Seluruh Indonesia yang juga merupakan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia, Jenderal Polisi (Purn.) Prof. Drs. H. Muhammad Tito Karnavian, M.A., Ph.D. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, para Bupati dan Walikota, Anggota DPR RI, Aktivis Desa Budiman Sudjatmiko, Anggota-anggota Pansus Undang-Undang Desa, Wakil Menteri Desa (Wamendes) Budi Arie Setiadi, Imam Besar Masjid Istiqlal, Prof. Dr. Nasaruddin Umar M.A.
Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2023