BI memperkirakan ekonomi Indonesia pada 2025 mampu tumbuh dalam kisaran 4,9-5,7 persen.

Jakarta (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) memperkirakan ekonomi Indonesia pada 2025 mampu tumbuh dalam kisaran 4,9-5,7 persen, didukung antara lain oleh hilirisasi industri, ekspor, dan digitalisasi ekonomi.

"Secara keseluruhan dalam jangka menengah panjang tahun 2025, kami perkirakan pertumbuhan ekonomi bisa naik kembali 4,9-5,7 persen, bahkan bisa lebih tinggi hingga kemudian 2028 (tumbuh) 5,1-5,9 persen," kata calon Gubernur BI 2023-2028 Perry Warjiyo dalam uji kelayakan dan kepatutan di Komisi XI DPR, Jakarta, Senin.

Komisi XI DPR RI mengadakan uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) terhadap calon tunggal Gubernur BI periode 2023-2028 yakni Perry Warjiyo. Perry diusulkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai Gubernur BI periode 2023-2028.

Perry yang saat ini menjabat Gubernur BI, mengatakan dalam jangka menengah panjang BI akan terus mendukung kebijakan-kebijakan pemerintah untuk meningkatkan kapasitas ekonomi, baik pembangunan infrastruktur, hilirisasi industri dan ekspor maupun reformasi struktural dan digitalisasi ekonomi serta peningkatan sumber daya manusia (SDM).

Selain itu, BI juga memperkirakan inflasi tetap rendah sekitar dua setengah persen plus minus satu persen, didukung oleh kenaikan kapasitas produksi nasional dalam memenuhi kenaikan permintaan agregat.

Perry menuturkan defisit transaksi berjalan juga diperkirakan tetap terkendali pada tingkat yang rendah, sehingga menopang stabilitas nilai tukar rupiah, kenaikan cadangan devisa, dan ketahanan sektor eksternal Indonesia.

Di samping itu, BI memperkirakan prospek ekonomi Indonesia 2023-2024 terus melanjutkan pemulihan dan kebangkitan dimana ekonomi Indonesia 2023 diprediksi tumbuh pada kisaran 4,5-5,3 persen dan lebih tinggi pada 2024 di kisaran 4,7-5,5 persen.

Inflasi 2023 diperkirakan akan kembali ke dalam sasaran tiga plus minus satu persen, dengan inflasi inti terjaga di sekitar tiga persen. Sedangkan inflasi indeks harga konsumen (IHK) akan kembali di bawah empat persen mulai September 2023, dan ditargetkan berada di dua setengah plus minus satu persen pada 2024.

Selanjutnya, pertumbuhan kredit akan tumbuh pada kisaran 10-12 persen pada 2023 dan 2024. Stabilitas eksternal akan tetap terjaga. Ekonomi dan keuangan digital juga akan meningkat pada 2023 dan 2024 didukung dengan perkembangan e-Commerce, uang elektronik, dan digital banking.

Secara keseluruhan, dengan lintasan prospek kebangkitan ekonomi Indonesia tersebut, Perry mengatakan Indonesia diperkirakan mampu menjadi negara maju berpendapatan tinggi pada 2047.
Baca juga: Perry Warjiyo tekankan sinergi untuk ketahanan dan kebangkitan ekonomi
Baca juga: BI: Akselerasi digitalisasi pembayaran majukan ekonomi pada 2023-2028

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023