Palembang (ANTARA) - Petani di Desa Gelebak Dalam, Kecamatan Rambutan, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, panen raya padi rawa lebak di lahan seluas 800 hektare dengan produksi sekitar 5 -7 ton gabah per hektare.

Panen raya IP 200 padi rawa lebak di Desa Gelebak Dalam, Kabupaten Banyuasin, Ahad, bersama Inspektur Jendral Kementerian Pertanian, Jan S Maringka, Bupati Banyuasin, Askolani, Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumsel, Bambang Pramono, sejumlah tokoh masyarakat dan anggota DPRD kabupaten setempat.

Tokoh masyarakat/petani Desa Gelebak Dalam, Fauzi Saleh dalam laporannya pada acara panen raya tersebut menjelaskan luas lahan sawah rawa lebak di desanya mencapai 800 hektare.

Lahan tersebut sejak 2016 berhasil ditingkatkan produksinya menjadi dua kali panen dalam setahun dengan dukungan Kementerian Pertanian melalui
Program Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani (Serasi).

Baca juga: Berebut gabah, Bulog baru serap 35 ribu ton dari panen raya

Baca juga: Akademisi apresiasi panen raya padi 1 juta hektare

"Berkat adanya Program Serasi, hasil sawah rawa lebak di desa kami bisa mencapai 5-7 ton per hektare dengan dua kali panen per tahun," ujarnya.

Melihat besarnya manfaat Program Serasi Kementan, dia meminta kepada Irjen Jan Maringka untuk melanjutkan program tersebut.

Selain melanjutkan Program Serasi, petani di Desa Gelebak Dalam juga meminta dukungan perbaikan tanggul, saluran irigasi, bantuan kapur untuk mengatasi masalah tingkat kemasaman (pH) air rawa lebak, tambahan alokasi pupuk bersubsidi, dan peralatan mesin pertanian (alsintan).

Permintaan bantuan itu diharapkan bisa dipenuhi Kementan, karena dibutuhkan petani di desa ini untuk meningkatkan produksi dan mewujudkan panen raya IP300 atau tiga kali panen dalam setahun, kata tokoh masyarakat/petani Desa Gelebak itu.

Sementara Bupati Banyuasin, Askolani pada kesempatan itu menambahkan Desa Gelebak Dalam merupakan salah satu sentra produksi padi yang mendukung terwujudnya kabupaten ini sebagai lumbung pangan nasional keempat.

"Kabupaten kami pada 2022 menjadi lumbung pangan nasional keempat dengan total produksi padi mencapai 2,7 juta ton per tahun dari luas sawah sekitar 200 ribu hektare," ujar Bupati Askolani.

Inspektur Jendral Kementerian Pertanian, Jan S Maringka, seusai melakukan panen raya itu mengucapkan selamat kepada petani yang sukses mengolah lahan sawahnya menjadi dua kali panen dalam setahun dengan produksi 5-7 ton per hektare.

Untuk meningkatkan produksi padi di Desa Gelebak dan di Kabupaten Banyuasin yang kini telah mencapai 2,7 juta ton/tahun pihaknya akan mengupayakan bantuan seperti yang diminta tokoh masyarakat/petani.

Upaya peningkatan produksi padi akan didukung secara maksimal sehingga Kabupaten Banyuasin bisa memperkuat ketahanan pangan nasional dan mendukung terwujudnya Indonesia menjadi lumbung pangan dunia, kata Irjen Kementan.*

Baca juga: Khofifah komitmen tingkatkan panen beras di Jawa Timur

Baca juga: Bapanas sebut Bulog lakukan perbaikan hadapi panen raya

Pewarta: Yudi Abdullah
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023