Denpasar (ANTARA News) - Lebih dari seratus warga negara Timor Timur (Timtim) dalam dua hari terakhir ini tiba di Bali melalui dua kali penerbangan dari Dili menuju Bandara Ngurah Rai, Denapasar. Seorang petugas bandar udara internasional tersebut pada Jumat petang mengungkapkan, setidaknya lebih dari seratus orang asal negeri tetangga itu sejak Jumat pagi hingga sore harinya telah mendarat di Ngurah Rai. Namun demikian, petugas belum dapat menyebutkan angkanya secara pasti, karena masih dalam pengecekan pihak Imigrasi setempat. Dionisio B. Soares, salah seorang ketua Komisi Kebenaran dan Persahabatan (KKP) Indonesia-Timor Leste yang tengah berada di Denpasar, mengakui kalau sebagian warga negaranya kini tengah berusaha menyingkir ke luar kota untuk menghindari peluru nyasar menyusul pecahnya kekacauan yang terjadi dalam beberapa hari terakhir. "Masyarakat kami menyelamatkan diri ke luar kota, namun tampaknya hanya sedikit yang mengungsi ke luar negeri, seperti ke Bali. Yang ke Bali, rupanya hanya mereka yang punya uang," kata Dionisio. Ia mengatakan, hingga saat ini tidak terjadi eksodus secara besar-besaran, karena tentara internasional, khususnya dari Malaysia dan Australia sudah berhasil mengendalikan situasi di negara tersebut. Meski demikian, katanya, masih ada kontak senjata secara sporadis di pinggiran kota Dili, sementara itu situasi di ibukota Timtim tersebut semuanya sudah dikuasi tentara asing. Ia mengemukakan, pemerintah Timtim masih tetap memegang kendali, dan sesuai sistem pemerintahan di negara tersebut, maka ada empat lembaga pemegang kekuasaan tertinggi, yakni Presiden, Parlemen, Perdana Menteri dan Kehakiman. "Keempat pemegang kekuasaan tertinggi, menurut konstitusi harus melakukan pembahasan secara mendalam, dan hal itu dilakukan hari ini dalam upaya menyelamatkan pemerintahan di Timor Leste," ujar Dionisio. Sementara itu, berdasarkan data dari Kantor Imigrasi Bandara Ngurah Rai, warga Timtim mulai berdatangan ke Bali sejak 19 Mei 2006 sebanyak 25 orang, menyusul 87 orang (20/5), 82 orang (21/5), 24 orang (22/5), 18 orang (23/5), 62 orang (24/5) dan 73 orang (25/5). (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006