Cianjur (ANTARA) - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) kelas II B Cianjur, Jawa Barat, menghentikan sementara kunjungan keluarga bagi narapidana karena gedung lapas yang rusak akibat gempa mulai diperbaiki, ditargetkan pembangunan tuntas dalam tiga bulan ke depan.
Kepala Kesatuan Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan (KPLP) Lapas kelas IIB Cianjur, Muhamad Nurjaman, mengatakan selama proses pembangunan berjalan, pihaknya memutuskan untuk menghentikan kunjungan keluarga guna menghindari hal yang tidak diinginkan.
"Mulai akhir pekan kemarin disetop kunjungan, sebelumnya ada bangunan terdampak gempa tetapi layanan kunjungan tetap ada, meski dibatasi dan kondisi tempatnya tidak dapat digunakan maksimal karena rusak dan rawan ambruk," katanya.
Pembangunan kembali gedung Lapas Cianjur dilakukan Kementerian PUPR dengan target dapat tuntas tiga bulan ke depan, termasuk gedung untuk kunjungan keluarga narapidana yang rusak, sehingga kunjungan akan kembali dibuka apabila sudah selesai pembangunan.
Saat ini ungkap Nurjaman, tercatat 307 narapidana yang berada di Lapas Cianjur, sedangkan 400 napi lainnya terpaksa dititipkan sementara di dua lapas di Sukabumi karena sejumlah ruangan di lapas rusak berat akibat gempa termasuk pagar.
"Setelah selesai dibangun kembali, narapidana yang dititipkan akan ditarik kembali, sedangkan yang masih tersisa merupakan narapidana yang memiliki catatan baik selama menjalani masa tahanan," katanya.
Seperti diberitakan, sejumlah ruangan termasuk kamar narapidana dan fasilitas lain di Lapas Kelas IIB Cianjur, rusak berat akibat diguncang gempa 5.6 magnitudo, Senin (21/11/2022). Bahkan tembok lapas setinggi 5 meter ambruk, usai gempa mengguncang Cianjur.
Sehingga ratusan narapidana terpaksa dititipkan ke sejumlah Lapas di Jabar, guna menghindari gempa susulan yang dapat meruntuhkan bangunan dan menghindari narapidana melarikan diri.
Baca juga: Petugas gabungan geledah kamar WBP Lapas Padang
Baca juga: Kejari Kediri tempatkan Ferry Irawan di Lapas Kediri
Baca juga: Kanwil Kumham DKI Jakarta sebut butuh 53 TPS untuk warga binaan di DKI
Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2023