Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kesehatan menyatakan Indonesia akan memimpin negara di ASEAN mengimplementasikan konsep One Health (Satu Sehat) untuk mencegah berbagai penyakit zoonosis mewabah di masa depan melalui penyusunan ASEAN Leaders Declaration (ALD) on One Health Initiatives.
“Penularan penyakit antara manusia, hewan, dan lingkungan yang meningkat menghadirkan ancaman zoonosis dengan potensi pandemi. Dengan demikian, ada kebutuhan mendesak untuk meningkatkan koordinasi lintas sektoral,” kata Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu dalam keterangan resminya di Jakarta, Jumat.
Maxi menuturkan kepemimpinan Indonesia pada Pertemuan ASEAN 2023 yang mengusung tema ASEAN Matters: Epicentrum of Growth, menandakan semakin pentingnya ASEAN di kancah global. Pembahasan soal One Health bisa menjadi episentrum untuk membuka peluang memperkuat koordinasi multilateral dalam isu ketahanan kesehatan.
Lewat penyusunan deklarasi tersebut, dunia diharapkan bisa membangun kolaborasi regional yang lebih kuat dalam implementasi One Health, khususnya kolaborasi lintas batas antara negara anggota ASEAN yang sangat penting dalam pencegahan, kesiapsiagaan, dan tanggapan pandemi.
Baca juga: Menko PMK: Kolaborasi lintas sektor kunci utama pencegahan zoonosis
“Pendekatan One Health sebagai pendekatan terbaik untuk pencegahan, kesiapsiagaan, dan tanggapan pandemi. Pendekatan ini membutuhkan mekanisme kerja sama dan koordinasi lintas sektoral yang kuat untuk mensinergikan target, koordinasi, dan implementasi kita,” katanya.
Menurut Maxi, konsep One Health merupakan salah satu upaya dari sektor kesehatan untuk menguatkan arsitektur kesehatan di ASEAN. Dengan diperkuatnya aspek kesehatan dalam tiga sektor kehidupan, dunia akan mencapai kesehatan masyarakat yang baik dan meningkatkan kualitas kesehatan penduduk di setiap negara.
“Melalui kolaborasi multisektoral antara ilmuwan, pemerintah, industri, dan organisasi internasional, serta implementasi One Health secara bersamaan di negara ASEAN akan membuktikan bahwa dengan bekerja sama, kita dapat mengatasi masalah pandemi di masa depan,” ucapnya.
Technical Expert One Health Approach, World Organization for Animal Health (WOAH) Andre Furco menambahkan One Health merupakan pendekatan ampuh yang memungkinkan tercapainya kesehatan bagi manusia, hewan, tumbuhan dan lingkungan, serta keamanan dan keselamatan pangan.
Hal ini dapat membantu membuka jalan untuk mencapai pembangunan yang berkelanjutan (SDGs), termasuk kemiskinan, kesehatan, kesejahteraan, kelaparan, ketidaksetaraan, air bersih dan sanitasi.
“Tumbuhnya dukungan terhadap konsep One Health telah mengarah pada pembentukan beberapa inisiatif global untuk mengadopsi dan memajukan pendekatan One Health untuk mengatasi ancaman kesehatan global,” ucapnya.
Sebagai informasi, penyusunan deklarasi tengah dilaksanakan bersama Negara Anggota ASEAN didukung oleh Partner seperti FAO, UNEP, WHO, WOAH (Quadripartite), World Bank, Australian Mission to ASEAN, USAID, UK Health Security Agency, Mitigation Biological Threats (MBT) ASEAN- Canada, serta difasilitasi oleh ASEAN Secretariat pada 15-17 Maret di Bali.
Dalam hal ini, Indonesia memimpin pembentukan draf pertama Deklarasi Pimpinan ASEAN untuk implementasi One Health.
Baca juga: Muhadjir: Permenko PMK No.7/2022 dorong kolaborasi pencegahan zoonosis
Baca juga: Wamenkes: Atasi zoonosis perlu kolaborasi surveilans lintas lembaga
Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2023