Jakarta (ANTARA) - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Bern, Swiss, terus melakukan upaya diplomasi ekonomi melalui penguatan promosi ekonomi di wilayah akreditasi.

Salah satu bentuk konkret dari penguatan ekonomi yang dimaksud adalah dukungan KBRI Bern untuk pembukaan toko internasional pertama EIGER di Interlaken, Swiss pada 15 Maret.

Direktur Jenderal Amerika dan Eropa Kementerian Luar Negeri RI, Umar Hadi, dalam pidato pembuka melalui video saat peresmian toko EIGER, menyambut baik sekaligus mendukung upaya EIGER dalam merambah pasar internasional di Interlaken.

“Saya berharap dengan adanya toko EIGER di Interlaken, produk Indonesia dapat semakin dikenal di Swiss, sebagai produk yang memiliki kualitas yang sangat baik”, kata Umar dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.

Peresmian Toko EIGER dihadiri oleh KBRI Bern, Gemeindepräsident atau Wali Kota Interlaken, Phillippe Ritschard, pendiri sekaligus bos EIGER Adventure, Ronny Lukito, CEO EIGER Adventure Christian Hartanto dan CEO of MarkPlus Hermawan Kartajaya.

KBRI Bern telah mendukung dan mendorong upaya pembukaan toko EIGER di Interlaken yang dilakukan sejak 2021 karena hal tersebut merupakan bagian dari upaya promosi Indonesia dan outbound investment dari Indonesia di Swiss serta perluasan akses pasar produk Indonesia, menurut pernyataan.

Sementara itu, Christanto mengatakan bersyukur atas pembukaan toko EIGER di Swiss.

"Kami sangat berterima kasih tim KBRI yang sangat memberikan bantuan dan dukungan maksimal hingga toko kami bisa buka pada hari ini. Semoga toko ini bisa memberikan dampak positif terhadap pelanggan, komunitas dan masyarakat di Swiss dan memberikan yang terbaik bagi bangsa Indonesia”, kata Christanto lewat pernyataan.

Wali kota Interlaken Phillipe Ritschard menyampaikan apresiasi dan terima kasih karena EIGER telah memilih Interlaken untuk tempat berkembang bagi perusahaan di luar Indonesia.

Pembukaan toko di Swiss menunjukkan langkah besar EIGER dalam melakukan penetrasi pasar Eropa dan produk EIGER yang dipasarkan di Swiss adalah produk-produk yang telah disesuaikan dengan kebutuhan dan ukuran masyarakat Swiss dan juga konsumen Eropa secara umum.


Pembukaan toko EIGER di Swiss juga menunjukkan kehadiran Indonesia yang kuat di Swiss dan diplomasi ekonomi dilakukan dengan sinergi semua pihak, baik pemerintah dan swasta.

Saat ini hubungan Indonesia dan Swiss, khususnya dalam kerja sama ekonomi bilateral, berada dalam kondisi yang sangat baik. Indonesia-Swiss juga memiliki sejumlah perjanjian kerja sama bidang ekonomi, termasuk Indonesia-EFTA CEPA dan perjanjian investasi bilateral (Perjanjian Peningkatan dan Perlindungan Penanaman Modal/P4M), yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kerja sama ekonomi bilateral kedua negara.

Swiss menempati peringkat pertama dunia sebagai negara dengan ekonomi yang paling inovatif dalam Global Innovation Index (GII) pada 2022 - selama 12 tahun berturut-turut. Sementara itu, dalam peringkat Sustainable Development Goals (SDG) Index 2022, Swiss menempati peringkat kedelapan di dunia.

Baca juga: Pemerintah Indonesia-Swiss tingkatkan SDM untuk teknologi baterai
Baca juga: Indonesia catat surplus perdagangan dengan Swiss pada 2022
Baca juga: Kadin hadirkan Indonesia Trading House dongkrak produk RI masuk Swiss

Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2023