Palangka Raya (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah memastikan ketersediaan atau stok barang kebutuhan pokok (bapok) menjelang bulan suci Ramadhan 1444 Hijriah dalam kondisi aman.
Tim pemerintah provinsi turun langsung melakukan pemantauan harga dan ketersediaan bapok di kawasan Pasar Besar dan Pasar Kahayan Palangka Raya, Jumat.
"Hasil pemantauan di lapangan barang kebutuhan pokok relatif aman dan tersedia, walaupun ada sedikit kenaikan harga pada beberapa komoditas misalnya telur ayam," kata Asisten Perekonomian dan Pembangunan Leonard S Ampung.
Berdasarkan pantauan tim pemerintah provinsi, di antaranya harga telur ayam berkisar Rp1.900-Rp2.300 per butir, daging sapi Rp150-Rp160 ribu per kilogram, daging ayam Rp42 ribu per kilogram, cabai rawit Rp70 ribu per kilogram, serta lainnya.
"Setelah kami melakukan pemantauan, ketersediaan bapok jelang Ramadhan ini aman, bahan-bahan ada di pasar. Harapannya juga demikian hingga Lebaran nanti,” terangnya.
Adapun berdasarkan data yang diolah Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan (TPHP) Kalimantan Tengah, ketersediaan komoditas utama untuk Maret 2023 mendatang semua dalam kondisi cukup.
Untuk Maret, beras ketersediaan 21.755 ton dan kebutuhan 19.777 ton, bawang merah ketersediaan 1.184 ton dan kebutuhan 1.076 ton, bawang putih 1.140 ton dan kebutuhan 1.037 ton, cabai besar ketersediaan 133 ton dan kebutuhan 121 ton, serta cabai rawit ketersediaan 526 ton dan kebutuhan 478 ton.
Kemudian daging sapi ketersediaan 1.105 ton dan kebutuhan 1.005 ton, daging ayam ras ketersediaan 3.137 ton dan kebutuhan 2.852 ton, telur ayam ras ketersediaan 1.966 ton dan kebutuhan 1.788 ton, gula ketersediaan 2.559 ton dan kebutuhan 2.326 ton, serta minyak goreng 2.811 ton dan kebutuhan 2.556 ton.
Sebelumnya Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran meminta agar semua instansi baik di lingkup pemerintah provinsi maupun kabupaten dan kota serta lainnya, bergerak secara aktif melakukan program dan kegiatan dalam menjaga stabilisasi harga.
"Selama ini pemprov terus melaksanakan operasi pasar, pasar murah maupun pasar penyeimbang, untuk menjaga daya beli masyarakat sekaligus membantu meringankan beban masyarakat," tuturnya.
Baca juga: Tangani karhutla dan banjir, Kalteng anggarkan Rp100 miliar
Baca juga: Gubernur Kalteng instruksikan TAPD cermati anggaran berpotensi korupsi
Baca juga: Sekda Kalteng: KKPD tingkatkan efisiensi dalam pelaksanaan APBD
Pewarta: Muhammad Arif Hidayat
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023