Simalungun, Sumut (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyatakan bahwa pengembangan Kampung Keluarga Berkualitas (KB) difokuskan untuk membangun sumber daya manusia (SDM) berkualitas dan sejahtera.

“Tujuan pengembangan Kampung KB adalah sebagai upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia yang menekankan pada penguatan kelembagaan keluarga dan masyarakat, melalui intervensi program dan kegiatan dengan pendekatan siklus hidup manusia,” kata Deputi Bidang Pelatihan, Penelitian dan Pengembangan BKKBN Muhammad Rizal M. Damanik dalam kunjungan ke Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Jumat.

Dia menuturkan Kampung KB adalah satuan wilayah di tingkat desa yang terjadi keterpaduan dan konvergensi dalam pelaksanaan pemberdayaan, dan penguatan kelembagaan keluarga dalam segala dimensi guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia, keluarga dan masyarakat.

Program tersebut berfokus pada pembangunan pedesaan atau desa tertinggal dalam bidang ekonomi, kesehatan, pendidikan dan pembangunan infrastruktur, sesuai dengan program pembangunan pemerintah Indonesia yang komprehensif.

Baca juga: BKKBN sebut delegasi kedubes tertarik dengan mekanisme Kampung KB

Berdasarkan data yang dihimpun BKKBN sampai hari ini, setidaknya telah terbentuk 21.290 Kampung KB di Indonesia, sedangkan untuk wilayah Sumatera Utara ada 1.531 desa KB dengan klasifikasi dasar 76,68 persen, klasifikasi berkembang 8,95 persen, klasifikasi mandiri 7,05 persen, dan klasifikasi lestari 7,32 persen.

“Sebagai pendekatan pembangunan yang bersifat universal dalam rangka peningkatan kualitas sumber daya manusia serta optimalisasi pelaksanaan pemberdayaan untuk memperkuat kelembagaan keluarga, perlu didorong pelaksanaan Kampung Keluarga Berkualitas di setiap desa/kelurahan dengan Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2022 tentang optimalisasi pelaksanaan Kampung Keluarga Berkualitas,” ujarnya.

Dia menambahkan pengukuran keberhasilan pelaksanaan Kampung KB dengan melihat pelaksanaan program yang telah direncanakan dan dilaksanakan.

Pengamatan itu dapat dilakukan dengan menggunakan website Kampung KB, sedangkan dampaknya dapat diukur dengan menggunakan Indeks Pembangunan Keluarga (iBangga) yang memberikan gambaran tentang peran dan fungsi keluarga untuk mewujudkan keluarga berkualitas yang diukur melalui dimensi kedamaian, kemandirian dan kebahagiaan keluarga.

Meski awalnya pencanangan Kampung KB dilandasi semangat untuk mengurangi disparitas capaian Program KB atau singkatan dari program Bangga Kencana, antardaerah, termasuk antarkecamatan, katanya, dalam perjalanannya model Kampung KB menjadi praktik baik bagi Bangga Kencana.

Saat ini, BKKBN berupaya membangun Kampung KB yang didasarkan pada meningkatkan taraf hidup masyarakat di tingkat desa guna mewujudkan keluarga kecil yang berkualitas, penguatan Program Bangga Kencana yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, dan untuk masyarakat, mewujudkan tujuan pembangunan Indonesia, serta mengembangkan program keluarga berencana dan bina keluarga untuk mencapai bonus demografi 2030.

“Semoga kunjungan ke Kampung KB yang baru saja kami lakukan dapat memberikan manfaat atau memberikan gambaran tentang salah satu program KB di Indonesia di tingkat desa atau kelurahan,” katanya.

Baca juga: Bidan: Warga Kampung KB paham pentingnya atur jarak kehamilan
Baca juga: BKKBN RI canangkan Kampung KB dan DASHAT di Kota Tanjungpinang
Baca juga: BKKBN-Kemendes sinergi berdayakan masyarakat di kampung KB Yogyakarta

Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2023