Moskow (ANTARA) - Rubel Rusia melemah pada awal perdagangan Jumat, di bawah tekanan dari harga minyak yang relatif lemah, dengan pasar terfokus pada bank sentral yang diperkirakan akan mempertahankan suku bunga sebesar 7,5 persen.

Pada pukul 07.57 GMT, rubel melemah 0,1 persen terhadap dolar menjadi diperdagangkan pada 76,50 dan telah kehilangan 0,3 persen untuk diperdagangkan pada 81,45 versus euro. Rubel juga telah turun 0,3 persen terhadap yuan menjadi diperdagangkan di 11,1.

Mata uang Rusia telah jatuh di dekat posisi terendah 11 bulan terhadap dolar, euro, dan yuan di sesi sebelumnya.

Minyak mentah Brent, patokan global untuk ekspor utama Rusia, naik 1,0 persen menjadi diperdagangkan di 75,4 dolar AS per barel, pulih dari level terendah lebih dari satu tahun yang dicapai minggu ini.

Indeks saham Rusia lebih tinggi. Indeks RTS berdenominasi dolar terangkat 1,3 persen menjadi diperdagangkan pada 939,4 poin. Indeks MOEX Rusia berbasis rubel menguat 1,0 persen menjadi diperdagangkan pada 2.280,70 poin.

Bank sentral akan mengumumkan keputusan suku bunganya pada pukul 10.30 GMT dan Gubernur Elvira Nabiullina akan menjelaskan lebih lanjut tentang kebijakan moneter dan masalah lainnya pada konferensi media pada pukul 12.00 GMT.

Semua 26 analis yang disurvei oleh Reuters minggu ini memperkirakan penangguhan kenaikan suku bunga dan fokus pada apakah bank sentral Rusia mempertahankan atau melunakkan retorika hawkish-nya.

Baca juga: Penyelamatan bank angkat mata uang berisiko di Asia, dolar melemah
Baca juga: Yuan terkerek 97 basis poin menjadi 6,9052 terhadap dolar AS
Baca juga: Minyak naik dipicu harapan permintaan saat ketakutan krisis bank reda

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023