Berlin (ANTARA) - China masih menjadi mitra dagang utama industri kelistrikan Jerman pada awal tahun ini, seperti diungkapkan Asosiasi Industri Kelistrikan dan Digital Jerman (ZVEI) pada Kamis (16/3).

Pada Januari, ekspor Jerman ke China meningkat 3,1 persen secara tahunan (year on year) menjadi 1,9 miliar euro (1 euro = Rp16.359), sementara impor dari China meningkat 12 persen menjadi 7,4 miliar euro, menurut ZVEI.

Tahun lalu, ekspor peralatan elektronik Jerman ke China naik 5,5 persen menjadi 26,5 miliar euro, sementara impor dari China naik 23,5 persen menjadi 84,4 miliar euro.

Sejumlah besar kelompok produk dari China "sangat krusial bagi ekonomi Jerman," menurut analisis yang dipublikasikan oleh lembaga penelitian Kiel Institute for the World Economy (IfW Kiel) pada pertengahan Februari. Barang-barang elektronik, seperti laptop, mencapai pangsa impor sekitar 80 persen

Menurut Kantor Statistik Federal Jerman (Destatis), China terus menjadi mitra perdagangan terpenting Jerman selama tujuh tahun berturut-turut hingga 2022. Amerika Serikat dan Belanda menyusul di peringkat kedua dan ketiga.

Sementara itu, untuk industri kelistrikan dan digital Jerman, perkembangan ekspor "mula-mula memperoleh kembali momentumnya" pada awal 2023. Nominal ekspor meningkat 17,8 persen pada Januari menjadi 20,5 miliar euro.

"Ini merupakan nilai ekspor tertinggi yang pernah dicapai pada Januari," ujar Kepala Ekonom ZVEI Andreas Gontermann dalam sebuah pernyataan.

"Persentase kenaikannya lebih tinggi dari yang tercatat dalam satu setengah tahun terakhir, tetapi itu juga termasuk komponen inflasi," demikian Xinhua.
 
 

 

Pewarta: Xinhua
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2023