Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Indonesia dan Swiss melalui proyek Renewable Energy Skills Development (RESD) berkolaborasi dengan National Battery Research Institute (NBRI) menggelar pelatihan untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) untuk teknologi baterai.

Pelatihan tersebut ditujukan untuk para dosen politeknik terkait teknologi baterai, aplikasi baterai sebagai medium penyimpanan untuk energi terbarukan, dan teknik pemeliharaan baterai.

Pelatihan berlangsung pada 13-17 Maret di kantor NBRI di Kabupaten Bogor dan diikuti 18 dosen dari delapan politeknik negeri, termasuk Politeknik Energi dan Mineral Akamigas, Politeknik Negeri Bali, Politeknik Negeri Jakarta, Politeknik Negeri Manado, Politeknik Negeri Ambon, Politeknik Negeri Sriwijaya, Politeknik Negeri Ujung Pandang dan Politeknik Manufaktur Bandung.

Kegiatan pelatihan tersebut merupakan rangkaian dari pelatihan teknis teknologi pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) yang telah dilakukan di bawah Proyek RESD sejak 2021 dalam rangka mendukung penyelenggaraan program Diploma 4 Spesialiasi 1 Tahun Energi Terbarukan Bidang Solar, Hydro, dan Hybrid.

“Kerja sama antara BPSDM ESDM dan Swiss Secretariat for Economics Affairs SECO melalui Proyek RESD ini mendukung program transisi energi Pemerintah Indonesia menuju emisi nol bersih pada 2060, khususnya bauran energi terbarukan mencapai 25 persen pada 2025 serta elektrifikasi mencapai 100 persen," kata Kepala Pusat Pengembangan SDM Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (PPSDM KEBTKE) sekaligus Ketua proyek RESD, Albertus Susetyo Edi Prabowo dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.

"Target tersebut hanya dapat dicapai apabila kita memiliki sumber daya manusia yang memadai, baik dari segi pendidikan maupun sertifikasi dan pelatihan berbasis energi terbarukan," ujar Albertus.

Kegiatan pelatihan itu, menurut dia, sangat sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo untuk pengembangan sektor pembangkit listrik tenaga surya serta penguatan ekosistem baterai kendaraan listrik dalam negeri.

Baca juga: Kementerian ESDM jajaki kerja sama energi terbarukan dengan Swiss

Melalui kerja sama Indonesia dan Swiss di bawah Proyek RESD, lima politeknik negeri di Indonesia tersebut berhasil meluncurkan program Diploma 4 Spesialisasi 1 Tahun Energi Terbarukan Bidang Solar, Hydro, dan Hybrid dengan kuliah perdana diadakan pada September 2022 dan angkatan pertama berjumlah sekitar 200 mahasiswa.

Pimpinan pelaksana proyek RESD Martin Stottele mengatakan dukungan Swiss bukan saja memberikan pelatihan teknis bagi dosen, tetapi juga hibah peralatan pembangkit listrik tenaga surya yang lengkap untuk lima politeknik di bawah kerja sama RESD guna mendukung praktikum mahasiswa.

Sementara itu, pendiri NBRI Evvy Kartini mengaku sangat senang berkolaborasi dengan Proyek RESD untuk menerapkan program pelatihan tersebut.

"Program ini akan memungkinkan para dosen untuk belajar tentang teknologi baterai terbaru, aplikasinya sebagai medium penyimpanan untuk energi terbarukan, dan teknik pemeliharaan, yang kemudian dapat mereka sampaikan kepada mahasiswa mereka," katanya.

Angkatan kedua dari program tersebut kini telah dibuka dan calon siswa dapat mendaftarkan diri di lima politeknik, yaitu PEM Akamigas di bawah Kementerian ESDM, dan empat politeknik di bawah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.

Program spesialisasi 1 tahun di sini tepatnya adalah program alih jenjang, di mana lulusan Diploma 3 teknik (Teknik Mesin, Teknik Elektro, Teknik Sipil) mengambil program 1 tahun -- pada semester 7 dan 8 -- untuk spesialisasi energi terbarukan dan mendapatkan gelar Sarjana Terapan Teknik, menurut keterangan Kedubes Swiss.

Pelaksanaan proyek itu diperkuat dengan kerja sama industri, termasuk dengan Xurya Daya Indonesia, Solarion Energi Alam, ATW Solar, TML Energy, Surya Energi Indotama, dan Infiniti Energi untuk kunjungan lokasi PLTS serta dosen ahli industri.

Proyek RESD juga menyediakan pendampingan teknis dari Swiss Universities of Applied Sciences dan Swiss Federal Institute for Vocational Education bagi tenaga pendidik politeknik untuk memberikan masukan kurikulum, praktek terbaik di bidang vokasi dan kerja sama industri.

Baca juga: Kadin dan Swiss bahas penguatan kerja sama bidang energi berkelanjutan

Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2023