IPO bisa menjadi alternatif pendanaan yang sehat, bagi kelompok perusahaan rintisan atau UMKM.

Jakarta (ANTARA) - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama Himpunan Pengusaha KAHMI (HIPKA) menandatangani MoU sebagai upaya kerja sama untuk melakukan sosialisasi dan edukasi tentang pentingnya pasar modal kepada pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Bendahara Umum HIPKA Mohammad Rafil Perdana di Main Hall BEI, Jakarta, Jumat, menyampaikan kedua pihak aktif mendorong UMKM untuk mendapat akses modal dengan melakukan penawaran umum perdana saham atau IPO di tengah antusiasme tinggi perusahaan masuk pasar modal Indonesia pada 2023.

“IPO bisa menjadi alternatif pendanaan yang sehat, bagi kelompok perusahaan rintisan atau UMKM,” ujar Rafil.

Baca juga: BEI-OJK resmi mulai kompetisi duta pasar modal di 60 galeri investasi

Dia mengatakan, kerja sama ini bertujuan mendukung pengembangan pasar modal melalui sosialisasi, edukasi, serta pendampingan untuk go public, sekaligus penerbitan instrumen pendanaan pasar modal lainnya, untuk perusahaan UMKM.

“HIPKA mencoba untuk mengambil peran penting dengan memberikan mentoring terhadap perusahaan, UMKM, melalui beberapa tahapan, salah satunya adalah melalui sekolah pasar modal, yang bertujuan untuk membekali para pelaku UMKM dengan menata manajemen tata kelola bisnisnya,” ujar Rafil.

Survei Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) pada Februari 2023 melaporkan sebanyak 61 persen pemilik UMKM berumur lebih dari 40 tahun, sebanyak 37 persen di rentang umur 25- 40 tahun, serta 2 persen berumur kurang dari 25 tahun.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Ketua Umum BPP HIPKA Yana Aditya menyampaikan pihaknya mendorong pengusaha muda untuk gabung dengan HIPKA dan muncul bersama-sama.

Baca juga: BEI targetkan pasar modal syariah tumbuh 10 persen pada 2023

Salah satu program yang digagas adalah peningkatan literasi keuangan lewat Sekolah Pasar Modal, yang mana HIPKA akan memetakan potensi para anggotanya untuk terlibat dalam ekosistem Bursa Efek Indonesia.

Selain itu, dari program edukasi ini akan ditentukan skala usaha dan jumlah partisipan para anggota HIPKA, yang ingin terlibat dalam investasi pasar modal.

Rencananya program tersebut akan dimulai pada Mei dan berakhir September 2023.

“Kami berupaya membuka akses jalan sebesar-besarnya bagi para anggota HIPKA, maupun para pebisnis yang ingin mendapatkan akses, baik dari jasa keuangan dan lain sebagainya, termasuk lewat jalur pasar modal,” ujar Yana.

Hingga 10 Maret 2023 BEI mencatat terdapat 27 perusahaan yang mencatatkan saham perdana pada tahun ini, dengan dana dihimpun mencapai Rp12,5 triliun.

Kemudian, hingga periode sama terdapat 29 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham, serta 14 perusahaan tercatat yang telah menerbitkan right issue dengan total nilai Rp13 triliun.

Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2023