Gorontalo (ANTARA) - Sebanyak 250 anak mengikuti kegiatan skrining untuk pengukuran berat dan tinggi badan untuk mendeteksi stunting di Desa Daenaa, Kecamatan Limboto Barat, Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo, Kamis.

Kegiatan yang diinisiasi oleh Tim Penggerak PKK Provinsi Gorontalo, bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Provinsi dan Persatuan Istri Anggota DPRD (PIAD) ini untuk pencegahan tengkes (stunting) dan gizi buruk.

"Jadi kami di sini membantu ibu-ibu dan anak-anak dimulai dari usia 0-5 tahun. Kami ingin anak-anak ini tumbuh sehat, cerdas dan menjadi sumber daya yang berkualitas," ucap Ketua PKK Provinsi Gorontalo, Gamaria Monoarfa.

Gamaria menekankan kepada orang tua balita agar selalu memantau perkembangan anak. Ia juga meminta para orang tua untuk selalu aktif mengunjungi Posyandu, serta memperhatikan pola dan tambahan makanan bagi anak.

Baca juga: Bone Bolango ukur tinggi dan berat anak deteksi tengkes

Baca juga: Menko PMK minta Pemprov Gorontalo percepat penurunan stunting

"Anak di atas enam bulan bisa diberi tambahan makanan karbohidrat seperti nasi, kentang dan singkong. Untuk anak umur 0-2 tahun saat ini lebih membutuhkan lemak dan protein hewani untuk pertumbuhan otak," katanya.

Di tempat yang sama Fatmawati Hatla anggota PIAD mengatakan Desa Daenaa menjadi lokus intervensi tengkes oleh PIAD karena berdasarkan data terdapat 22 anak tengkes dan 420 keluarga beresiko melahirkan anak tengkes di desa tersebut.

"Untuk memastikan Data tersebut valid, PIAD bersama PKK provinsi melaksanakan langkah awal dengan penimbangan dan pengukuran tinggi balita, serta intervensi lain seperti penerapan pola perilaku untuk hidup bersih dan sehat," ucap Fatmawati.*

Baca juga: BKKBN Gorontalo diminat fokus pada penurunan angka sunting

Baca juga: BKKBN Gorontalo gelar pembelajaran penanganan stunting

Pewarta: Adiwinata Solihin
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023