Pati (ANTARA) - PT Pupuk Indonesia berupaya meningkatkan keandalan sarana dan prasarana distribusinya dengan meningkatkan daya tampung gudangnya yang ada di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, guna memenuhi kebutuhan pupuk petani.
"Awalnya gudang di Pati itu berkapasitas 5.000 ton, kemudian ditingkatkan menjadi 6.500 ton atau meningkat 1.500 ton," kata Vice Presiden Sarana Prasarana Distribusi Pupuk Indonesia Boycke Garda Aria ditemui di sela-sela meninjau gudang pupuk di Jalan Raya Pantura, Kaliampo, Wangunrejo, Kabupaten Pati, Kamis.
Ia mengatakan perusahaan melaksanakan program upgrading dan branding pada dua lokasi gudang di tahun 2022 dan dua lokasi gudang di tahun 2023.
Pada tahun 2022, program upgrading dan branding dilakukan di gudang Pusri Pati dan gudang Pupuk Indonesia di Nganjuk. Sedangkan tahun 2023 dilakukan di dua gudang yang berlokasi di Unit Pengantongan Pupuk (UPP Semarang) dan Gudang pupuk non-subsidi di Dumai, Riau.
Ia mengatakan program tersebut dilakukan sebagai bentuk kesiapan Pupuk Indonesia dalam menerima kenaikan alokasi pupuk subsidi dari pemerintah, khususnya terkait dengan kebutuhan tambahan kapasitas gudang, menjaga kualitas produk, perawatan aset perusahaan, dan meningkatkan kualitas pelayanan dalam pendistribusian pupuk subsidi.
Tujuan lain dalam peningkatan keandalan sarana dan prasarana distribusi juga upaya Pupuk Indonesia dalam meningkatkan customer awareness. Dengan harapan masyarakat khususnya petani dapat mengetahui keberadaan gudang pupuk lini III tingkat kabupaten.
Sementara gudang Pusri Pati yang kapasitasnya ditingkatkan merupakan bangunan tahun 1976 dengan kapasitas sekitar 5.000 ton dinaikkan menjadi 6.500 ton. Sedangkan gudang tersebut mendapatkan pasokan pupuk bersubsidi dari PT Pupuk Sriwidjaja Palembang yang merupakan anak perusahaan Pupuk Indonesia.
Boycke mengatakan bahwa saat ini Pupuk Indonesia telah menyiapkan stok pupuk bersubsidi untuk kebutuhan Kabupaten Pati sebesar 4.389 ton per 15 Maret 2023 atau telah memenuhi kebutuhan selama tiga minggu ke depan. Rinciannya, urea sebanyak 1.926 ton dan NPK sebanyak 2.463 ton.
Adapun alokasi pupuk bersubsidi untuk Kabupaten Pati selama satu tahun ditetapkan sebesar 68.626 ton yang terdiri dari 42.626 ton pupuk urea dan 26.000 ton pupuk NPK. Sementara alokasi pupuk bersubsidi untuk Provinsi Jawa Tengah ditetapkan sebesar 1.152.841 ton yang terdiri dari 732.742 ton urea dan 429.099 ton NPK.
Sampai dengan 15 Maret 2023, Pupuk Indonesia telah menyalurkan pupuk bersubsidi sebesar 17.116 ton yang terdiri dari urea sebesar 10.481 ton atau 73 persen dari alokasi 14.300 ton dan NPK sebesar 6.636 ton atau 128 persen dari alokasi 5.200 ton.
Sementara realisasi penyaluran di Jawa tengah, tercatat telah mencapai 237.353 ton yang terdiri dari urea sebesar 144.270 ton atau 75 persen dari alokasi 191.904 ton dan NPK sebesar 93.083 ton atau 88 persen dari alokasi 105.268 ton.
Lebih lanjut Boycke mengatakan bahwa program upgrading dan branding akan terus dilanjutkan oleh Pupuk Indonesia guna meningkatkan keandalan sarana dan prasarana gudang. Pada tahun 2023 ini program itu telah disiapkan untuk dilakukan di gudang penyimpanan pupuk (GPP) Klaten. Sedangkan tahun 2024, perusahaan merencanakan program tersebut untuk dilaksanakan di dua lokasi di Jawa Tengah, yakni di GPP Purworejo, dan GPP Magelang.
Pewarta: Akhmad Nazaruddin
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2023