Boyolali (ANTARA) - Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi telah mengunjungi untuk mengecek kondisi tiga desa yang terdampak hujan abu vulkanik dari Gunung Merapi di Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali, Jateng, Kamis.
Kapolda yang didampingi Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol M Iqbal Alqudusy dan Kapolres Boyolali AKBP Petrus Parningotan Silalahi, selain mengunjungi ketiga desa terdampak hujan abu Merapi juga menyempatkan untuk memantau kondisi Gunung Merapi melalui Pos Pengamatan Gunung Merapi yang ada di Desa Jrakah Selo Boyolali.
Menurut Ahmad Luthfi situasi dan kondisi di kawasan lereng Gunung Merapi di wilayah Kabupaten Boyolali hingga saat ini, masih kondusif. Pihaknya juga telah menyiagakan posko di desa-desa terdampak hujan abu vulkanik, di Tlogolele, Klakah, dan Jrakah.
Pihaknya ada posko di di daerah itu, tetapi dari hasil dialog dengan sejumlah warga yang harus diakselerasi yaitu terutama makanan ternak dan pertanian dalam hal ini cabai dan jenis sayuran lainnya. Hal itu, lanjutnya akan didiskusikan dengan pihak provinsi dari pertanian maupun dari peternakan.
"Kami ada posko juga menerjunkan personel untuk melakukan Operasi Aman Nusa, yang digelar di lima Polres termasuk Boyolali yang terdampak hujan abu vulkanik di Jateng," kata Kapolda.
Baca juga: Kementan salurkan bantuan pakan ternak ke daerah terdampak abu Merapi
Menurun Kapolda Operasi Aman Nusa diharapkan bisa membantu kebutuhan yang diperlukan masyarakat terdampak hujan abu vulkanik, seperti pengobatan gratis, bantuan sosial, termasuk perlengkapan untuk membersihkan debu sisa abu vulkanik di lingkungan masyarakat.
"Kami bantu berbagai kebutuhan masyarakat seperti pengobatan gratis, bantuan sosial, kemudian bantuan yang lain termasuk personel berikut alat-alat yang digunakan seperti Water Cannon untuk membantu membersihkan abu dari fasilitas umum yang sudah dilaksanakan hampir empat hari ini.
Kapolda mengatakan koordinasi juga terus ditingkatkan bersama PMI, BPBD, TNI, Polri, dan unsur lainnya. Dia berharap erupsi Gunung Merapi segera berakhir sehingga kegiatan masyarakat kembali normal.
Menyinggung soal kebutuhan pakan ternak, dia menjelaskan sudah berkoordinasi dengan Dinas Peternakan bahwa ada konsentrat datang di tiga desa terdampak hujan abu. Sedangkan, untuk hijauan pakan ternak diupayakan berkoordinasi dengan daerah lain yang tidak terkena dampak abu vulkanik.
Hewan ternak sapi kalau tidak diberikan rumput hijau tidak mau makan, dan apalagi nanti berlarut-larut. Ini yang paling pokok, karena masyarakat secara umum sudah terbiasa, sudah ahli terkait dengan evakuasi dan lain sebagainya, sudah terlatih. Justru yang jadi kendala hanya ternak dan tanaman yang mau panen cabai, ini yang jadi prioritas utama yang harus segera dilakukan.
Kepala Polres Boyolali AKBP Petrus Parningotan Silalahi menambahkan pihaknya terkait kebutuhan hijauan pakan ternak sudah bekerja sama dengan TNI. Termasuk berkoordinasi dengan Dinas Peternakan. Hasilnya dikirimkan konsentrat dan selanjutnya pengadaan rumput hijauan. Bantuan ini dilakukan secara terus-menerus sampai erupsi berakhir.
Menyinggung soal jalur evakuasi, kata Kapolres, jalur evakuasi masyarakat di lereng Merapi telah siap. Kemudian seandainya Gunung Merapi terjadi peningkatan aktivitas maka Tempat Penampungan Sementara (TPS) pengungsi yang ada di atas akan dipindahkan ke tempat yang aman atau yang sudah disiapkan. Namun, sampai sekarang kondisi kondusif atau status Merapi siaga. *
Baca juga: Gunung Merapi 11 kali luncurkan guguran lava pijar
Baca juga: Muhammadiyah gerak cepat bantu warga terdampak erupsi Merapi
Baca juga: FMMH lanjutkan penghijauan di lereng Gunung Merapi pascaerupsi
Pewarta: Bambang Dwi Marwoto
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2023