"Kemitraan bersama GEAPP ini untuk membantu mempercepat program transisi energi di Indonesia, bertujuan agar masyarakat bisa mendapatkan akses listrik yang semakin bersih dengan harga yang terjangkau", terang Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi, Kementerian ESDM Dadan Kusdiana pada kegiatan Penandatangan Nota Kesepahaman Kementerian ESDM dengan GEAPP, yang disaksikan Menteri ESDM, Arifin Tasrif, Kamis.
Lebih lanjut, Dadan menjelaskan bahwa GEAPP akan bekerjasama dengan Kementerian ESDM untuk mendukung program-program Just Energy Transition Partnership (JETP) Indonesia, melakukan studi teknis, analisis, dan penelitian yang berfokus pada percepatan pensiun dini pembangkit batu bara; mendukung transisi menuju energi terbarukan; mendukung analisis interkoneksi jaringan; dan program lain yang mendukung pencapaian target Net Zero Emission tahun 2060 atau lebih cepat.
GEAPP diharapkan dapat mendukung penyusunan pensiun dini (early retirement) PLTU khususnya Wilayah Usaha Non-PLN dan dukungan pada upaya dekarbonisasi di sektor industri. Dadan menyebut, bahwa GEAPP telah menunjuk Institute for Essential Service Reform (IESR) untuk membantu penyusunan roadmap pensiun dini PLTU ini.
CEO GEAPP, Simon Harford, yang hadir dan menandatangani Nota Kesepahaman Potensi Kerjasama untuk Mendukung Inisiatif Transisi Energi di Indonesia, mengatakan kerja sama ini menandakan kesamaan pemahaman dan tujuan bersama dan merupakan langkah penting dalam misi GEAPP untuk mengkatalisasi dan menskalakan transisi energi yang berkeadilan di Asia Tenggara dan di seluruh dunia.
Indonesia telah menunjukkan pandangan yang jauh ke depan dalam komitmennya pada transisi energi yang adil, tetapi menyadari bahwa transformasi ini harus demi kepentingan masyarakat luas - tidak hanya mendorong energi bersih tetapi juga menciptakan lahan kerja baru dan mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. Pemerintah juga realistis dalam menyingkapi dukungan internasional, investasi dan teknologi yang dibutuhkan untuk mendorong perubahan ini.
"GEAPP bersyukur dapat mendukung tujuan Indonesia dan MOU ini mencerminkan komitmen kami untuk bekerja dalam skala dan kecepatan untuk memastikan hasil yang adil dan efektif untuk semua", ucap Simon.
Untuk diketahui, Indonesia merupakan negara kedua di Asia Tenggara yang berkolaborasi dengan GEAPP dalam transisi energi yang adil selama tahun 2023 setelah serangkaian empat MoU yang ditandatangani dengan Pemerintah Vietnam pada bulan Februari 2022 lalu.
GEAPP adalah aliansi antara pemerintah, filantropi, wirausahawan dan institusi pendanaan yang memiliki misi mendorong negara berkembang untuk melakukan transisi menuju energi bersih. GEAPP diluncurkan pada acara the United Nations Climate Change Conference (COP26) di Glasgow tahun 2021. Dimotori oleh Rockefeller Foundation, IKEA Foundation, dan Bezos Earth Fund, GEAPP mengelola dana senilai lebih dari USD 10 miliar.
Sebagai aliansi, GEAPP bertujuan untuk membuka 150 juta pekerjaan baru, mengurangi 4 gigaton emisi karbon masa depan, dan memperluas akses energi bersih ke satu miliar orang. Dengan mitra filantropi, Bezos Earth Fund, IKEA Foundation, dan The Rockefeller Foundation, GEAPP bekerja untuk membangun lingkungan yang memungkinkan, kapasitas, dan kondisi pasar untuk solusi sektor swasta. Juga mengatalisasi model bisnis baru melalui inovasi dan kewirausahaan, dan menggunakan modal berisiko tinggi untuk mendorong solusi sektor swasta, dan membantu solusi transisi yang adil.
Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2023