Kerjasama dengan organisasi terkemuka seperti Center for Liveable Cities, akan mempercepat pencapaian tujuan ini, serta juga mewujudkan IKN sebagai kota untuk semua
Jakarta (ANTARA) - Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Republik Indonesia dan Center for Livable Cities (CLC) Kementerian Pembangunan Nasional Singapura menjalin kerja sama untuk mengembangkan kota layak huni di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
“Kerjasama dengan organisasi terkemuka seperti Center for Liveable Cities, akan mempercepat pencapaian tujuan ini, serta juga mewujudkan IKN sebagai kota untuk semua,” Kepala OIKN Bambang Susantono dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Kamis.
Bambang mengatakan bahwa OIKN bekerja sama dengan CLC Singapura, sebuah organisasi di bawah Kementerian Pembangunan Nasional Singapura, dan berpengalaman dalam membagikan pengetahuan tentang pembangunan kota-kota layak huni dan berkelanjutan di dunia.
Kerjasama strategis ini meliputi langkah-langkah untuk memperkuat kolaborasi berbagi pengetahuan dan pengembangan kapasitas oleh CLC dalam mewujudkan kota layak huni di Nusantara. Nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) ini merupakan memorandum pertama antara OIKN dengan kementerian negara lain (G-to-G).
“Sejak awal IKN didesain untuk menjadi bukan hanya kota yang hijau dan layak huni, namun juga kota yang dicintai warganya, dan untuk itu Otorita IKN terus bermitra dengan kota-kota layak huni di dunia, seperti Singapura,” kata Bambang.
OIKN Republik Indonesia dan CLC Kementerian Pembangunan Nasional Singapura Singapura menandatangani MoU untuk mengembangkan kota layak huni di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Penandatanganan tersebut dilakukan oleh Kepala OIKN Bambang Susantono dan Menteri Pembangunan Nasional Singapura Desmond Lee, di sela-sela Leaders’ Retreat antara Presiden RI Joko Widodo dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, di Singapura pada Kamis (16/03).
Dalam nota kesepahaman ini, cakupan kerja sama yang akan dilakukan antara lain pengembangan kota pintar dan kota hijau, transportasi terpadu dan pembangunan infrastruktur, pembangunan komunitas yang tangguh dan inklusif, perencanaan kawasan urban berkepadatan tinggi, manajemen panas dan kelembapan, serta langkah-langkah mitigasi dan adaptasi dalam perencanaan dan pembangunan urban.
Dalam kegiatan yang sama, diumumkan juga penyampaian surat pernyataan minat (letters of intent) dari 20 perusahaan di Singapura untuk berinvestasi di IKN.
Beberapa perusahaan tersebut antara lain Quantum Power, BG&E Group, Aries Investment Management, Ormand Capital, Singtel, JOE Green, SPIC, RE Sustainability, Woodlands Transport, dan Mustafa. Selain itu, terdapat pula Sembcorp Energy Indonesia, ST Engineering, Capital World Limited, CICC, Lek San Group, Scanteak, YCH, SBS Transit, King Wan Corp, HMI Group, LHN Group, Avon Group, Bauer, dan WEnergy Global.
Baca juga: OIKN: PP perizinan dan kemudahan berusaha percepat pembangunan IKN
Baca juga: Pengembangan lahan KIPP tahap pertama di IKN capai 69,67 persen
Baca juga: OIKN-Unmul kerja sama bangun kawasan penyangga IKN
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023