Momentum ini merupakan peluang untuk memanfaatkan pasar ekspor furnitur Vietnam yang besar, sehingga dapat kita gunakan juga untuk memperluas akses pasar ekspor produk furnitur Indonesia
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perdagangan (Kemendag) mencatat produk furnitur dan dekorasi rumah Indonesia berhasil meraup potensi transaksi sebesar 853.520 dolar AS atau setara Rp13,1 miliar pada pameran Vietnam International Furniture and Home Accessories Fair (VIFA-Expo) di Saigon Exhibition and Convention Center (SECC), Ho Chi Minh City, Vietnam pada 8–11 Maret 2023.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Didi Sumedi mengatakan bahwa partisipasi Indonesia pada VIFA-Expo 2023 adalah upaya untuk menjaring lebih banyak pembeli produk furnitur dan dekorasi rumah Indonesia dari berbagai belahan dunia.
Posisi Vietnam sebagai eksportir furnitur nomor empat di dunia setelah Tiongkok, Jerman, dan Polandia menjadikan pameran ini sebagai salah satu pameran furnitur yang banyak dikunjungi pembeli mancanegara.
"Vietnam merupakan salah satu pengekspor utama produk furnitur, sehingga buyer mancanegara telah menjadwalkan untuk hadir langsung. Kesempatan ini dapat kita gunakan sebaik mungkin untuk memperkenalkan produk-produk potensial yang Indonesia miliki untuk menarik minat buyer, sehingga produk Indonesia semakin mendapatkan tempat spesial khususnya bagi negara importir utama produk furnitur," kata Didi melalui keterangan resmi di Jakarta, Kamis.
Berdasarkan data 2022, ekspor produk kayu Vietnam ke dunia mencapai 3,4 kali lipat ekspor Indonesia. Oleh karena itu, Indonesia perlu menangkap peluang untuk memasarkan produknya di negara-negara importir produk kayu Vietnam yang turut hadir pada VIFA- Expo 2023 ini.
"Momentum ini merupakan peluang untuk memanfaatkan pasar ekspor furnitur Vietnam yang besar, sehingga dapat kita gunakan juga untuk memperluas akses pasar ekspor produk furnitur Indonesia," ujar Didi.
Paviliun Indonesia diresmikan Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Didi Sumedi pada 8 Maret 2023. Paviliun Indonesia menempati area seluas 72 meter persegi.
Peresmian tersebut turut dihadiri Konsul Jenderal RI Ho Chi Minh City Agustaviano Sofjan, Staf Ahli Menteri Perdagangan Bidang Manajeman dan Tata Kelola Veri Anggrijono, Plt. Direktur Pengembangan Ekspor Produk Manufaktur Ganef Judawati, Atase Perdagangan RI Hanoi Addy Perdana Soemantry, dan perwakilan Vietnam-ASEAN Friendship Association (VAFA).
Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag memfasilitasi enam pelaku usaha yang tergabung dalam program Aku Siap Ekspor (ASE) untuk berpartisipasi di Paviliun Indonesia pada VIFA- Expo 2023 tersebut.
Keenam perusahaan hasil program ASE yang mengisi Paviliun Indonesia adalah PT Abbacraft Multi Kreasi, CV Artisan Vii, CV Fokus Gallery, CV Haradeco, PT Ocean Centra Furnindo, dan PT WallArtKu Anugerah Kreatif.
Selain itu, juga terdapat beberapa perusahaan Indonesia yang berpartisipasi secara mandiri di luar Paviliun Indonesia, yaitu PT Sinar Kontinental, PT Gatra Mapan, Memory, dan PT Ocean Centra Furnindo.
Aku Siap Ekspor (ASE) merupakan program baru sebagai bentuk akselerasi ekspor untuk produk dekorasi rumah dan furnitur kecil hasil kerja sama Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan (HIMKI), serta Business and Export Development Organization (BEDO).
"Kementerian Perdagangan akan terus mendukung promosi produk kayu olahan yang berdaya saing melalui inovasi, pengutamaan sertifikasi keberlanjutan, dan high on carbon capture untuk mewujudkan global awareness Indonesia sebagai 'World Resource for Sustainable Wood Product'," kata Didi.
VIFA-Expo merupakan pameran dagang terbesar sektor furnitur, dekorasi rumah, kerajinan tangan, hadiah dan suvenir, perangkat keras dan perlengkapan, kayu, serta mesin pertukangan di Asia Tenggara.
VIFA-Expo merupakan bagian dari rangkaian pameran furnitur internasional di kawasan Asia seperti IFEX 2023 di Indonesia, MIFF 2023 di Malaysia, dan CIFF 2023 di Tiongkok.
Pameran VIFA-Expo 2023 diikuti oleh 612 peserta dari 17 negara di dunia, yaitu Kamboja, Tiongkok, Jerman, Denmark, Hong Kong, India, Indonesia, Irlandia, Jepang, Korea Selatan, Luksemburg, Malaysia, Belanda, Taiwan, Thailand, Inggris, dan Amerika Serikat.
Pameran ini juga dihadiri lebih dari 15.500 pengunjung, antara lain dari Amerika Serikat, Kanada, Belanda, Jerman, Prancis, Jepang, Tiongkok, India, Inggris, Australia, Korea, dan Singapura.
Total perdagangan Indonesia-Vietnam tumbuh rata-rata 11 persen per tahun dalam kurun waktu lima tahun terakhir (2018-2022). Pada 2022, total perdagangan kedua negara mencapai 13,1 miliar dolar AS. Neraca perdagangan nonmigas Indonesia terhadap Vietnam juga mencatat surplus senilai 3,46 miliar dolar AS.
Komoditas ekspor unggulan Indonesia ke Vietnam antara lain batu bara, besi dan baja, kendaraan bermotor, minyak nabati, dan logam dasar. Sedangkan lima produk impor terbesar Indonesia dari Vietnam adalah besi dan baja, produk komputer, tekstil dan produk tekstil, plastik, dan bahan pendukung tekstil.
Baca juga: Kemenperin optimis Indonesia "trendsetter" furnitur ramah lingkungan
Baca juga: Produk alat rumah tangga Indonesia cetak transaksi Rp47 miliar di AS
Baca juga: Kemendag: Indonesia punya potensi besar di pasar organik internasional
Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2023