Tegucigalpa (ANTARA) - Pemerintah Honduras pada Rabu (15/3) mengakui bahwa keinginan untuk menarik investasi baru serta mengurangi beban utang adalah alasan utama yang membuat Honduras memutuskan menjalin hubungan resmi dengan Beijing dan meninggalkan Taiwan.

Keputusan tersebut dinilai Honduras akan membuka lebar peluang untuk membangun lebih banyak proyek infrastruktur serta mendatangkan lebih banyak investasi.

Menteri Luar Negeri Honduras Eduardo Enrique Reina mengatakan, keputusan pemerintah lebih karena negara Amerika Tengah itu sudah terlilit utang, termasuk utang sebesar 600 juta dolar AS (Rp9,25 triliun) kepada Taiwan.

Reina lebih jauh mengakui bahwa keputusan tersebut adalah karena alasan pragmatis, bukan masalah ideologi.

"Kami membutuhkan investasi dan kerja sama. Kebutuhan Honduras sangat besar dan kami tidak mendapatkan itu dari Taiwan," katanya.

Menurut Reina, Honduras telah meminta kepada Taiwan untuk meningkatkan bantuan tahunan menjadi 100 juta dolar (Rp1,54 triliun), tetapi tidak ditanggapi. Honduras juga telah mencoba untuk melakukan negosiasi utang, juga tidak ada tanggapan.

Keputusan Honduras tersebut menimbulkan pukulan bagi Presiden Taiwan Tsai Ing Wen yang pada April mendatang akan berkunjung ke AS dan Amerika Tengah.

Honduras juga telah mengumumkan negosiasi dengan China guna membangun bendungan pembangkit listrik tenaga air yang disebut sebagai Patuca II, satu bendungan dari rencana pembangunan tiga lainnya.

China sudah menanamkan investasi sebesar 298 juta dolar (Rp4,59 triliun) untuk pembangunan bendungan pertama di Honduras timur dan telah diresmikan pada Januari 2021.

Sejak 2016, ketika Tsai menjadi presiden, China secara besar-besaran meningkatkan investasi di negara-negara Amerika Latin, yang pada tahun-tahun berikutnya negara tersebut mulai meninggalkan Taiwan dan berpaling ke Beijing, termasuk Republik Dominika, El Salvador dan Nikaragua.

China tidak membolehkan negara lain untuk menjalin hubungan dengan Beijing dan Taiwan sekaligus.

Bagi China, Taiwan adalah provinsi yang memisahkan diri dan menganggap Tsai sebagai separatis.

Menurut Tsai, rakyat Taiwan berhak untuk menentukan nasib mereka sendiri.

Menurut pengamat, jumlah investasi yang telah digelontorkan China sebenarnya belum sebanyak Taiwan, tapi cenderung untuk lebih memprioritaskan pembangunan proyek penting.

"Jumlahnya sebenarnya tidak lebih besar dari apa yang ditawarkan Taiwan, tapi proyek tersebut berbeda dari apa yang biasa ditawarkan oleh Taiwan, " kata Margaret Myers, direktur Program Asia dan Amerika Latin pada Dialog Inter-Amerika, lembaga pemikir yang berbasis di AS.

Dana bantuan luar negeri Taiwan biasanya lebih cenderung untuk membiayai kegiatan di bidang teknologi dan pendidikan, sementara China di bidang infrastruktur, kata Myers.

"Jika Anda menginginkan proyek yang membuat nama Anda menjadi populer, maka pilihlah China," kata Myers.

Menurut Reina, Pemerintah Honduras yang terbelit utang sekitar 8 miliar dolar (Rp123,44 triliun) pada kuartal ketiga 2022, berniat untuk memformalkan hubungan diplomatik dengan Beijing dalam beberapa hari ke depan dan telah menghubungi Kedutaan China di Kosta Rika untuk memulai pembicaraan.

Tomas Zambrano, anggota parlemen Honduras yang beroposisi, mengingatkan bahwa langkah pemerintah berpotensi merusak hubungan dengan Amerika Serikat, mitra dagang terbesar Honduras.

Presiden Honduras Xiomara Castro, yang sudah menyatakan akan mengalihkan hubungan ke China selama masa kampanye, berharap untuk tetap berhubungan baik dengan Taiwan.

Kementrian Luar Negeri AS tidak memberikan tanggapan saat diminta komentar. Washington hanya mempunyai hubungan resmi dengan China, tapi menjadi pemasok senjata terbesar Taiwan.

Dengan berpalingnya Honduras ke Beijing, maka Taiwan sekarang hanya mempunyai hubungan resmi dengan 13 negara, termasuk Belize dan Guatemala.

Sumber: Reuters

Baca juga: Honduras akan buka hubungan dengan China, tinggalkan Taiwan

Baca juga: Zona ekonomi khusus Honduras adopsi bitcoin sebagai alat bayar sah

Penerjemah: Atman Ahdiat
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2023