Paris (ANTARA) - Saham-saham di bursa Prancis ditutup di zona merah pada perdagangan Rabu waktu setempat (15/3/2023), berbalik turun tajam dari kenaikan sehari sebelumnya, dengan indeks acuan CAC 40 di Bursa Efek Paris anjlok 3,58 persen atau 255,86 poin menjadi menetap di 6.885,71 poin.
Indeks CAC 40 terangkat 1,86 persen atau 130,07 poin menjadi 7.141,57 poin pada Selasa (14/3/2023), setelah jatuh 2,90 persen atau 209,17 poin menjadi 7.011,50 poin pada Senin (13/3/2023), dan merosot 1,30 persen atau 95,21 poin menjadi 7.220,67 poin pada Jumat (10/3/2023).
Dari 40 saham perusahaan besar pilihan yang menjadi komponen indeks CAC 40, hanya dua saham yang berhasil meraih keuntungan, sementara 38 saham lainnya mengalami kerugian.
Societe Generale SA, dikenal di negara-negara berbahasa Inggris sebagai SocGen, sebuah perusahaan jasa keuangan multinasional yang berbasis di Prancis menderita kerugian terbesar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya terperosok 12,18 persen.
Baca juga: Saham Prancis setop rugi beruntun, indeks CAC 40 bangkit 1,86 persen
Diikuti oleh saham perusahaan yang mengembangkan dan memasarkan sistem terintegrasi untuk sektor transportasi Alstom SA ambruk 10,45 persen; serta grup perusahaan jasa keuangan dan perbankan internasional Prancis BNP Paribas SA terpuruk 10,11 persen.
Sementara itu, Sanofi SA, sebuah perusahaan industri farmasi yang menawarkan obat-obatan, obat generik, suplemen makanan, kosmetik, dan alat kesehatan terangkat 0,89 persen, menjadi pencetak keuntungan terbesar (top gainer) dari saham-saham unggulan.
Disusul oleh saham perusahaan yang menyediakan layanan telekomunikasi untuk pelanggan perumahan, profesional, dan bisnis besar Prancis Orange SA terdongkrak 0,60 persen.
Baca juga: Saham Prancis ditutup di zona merah, indeks CAC 40 anjlok 2,90 persen
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2023