Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menginginkan gerakan wakaf dibuat secara masif untuk membiayai pendidikan, para pendakwah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Hal itu disampaikan Wapres pada Peluncuran Gerakan Wakaf Indonesia yang diselenggarakan di SMA Trensains Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, Rabu.
"Saya inginkan ada gerakan wakaf yang masif dan dahsyat. Kita memang perlu membiayai pendakwah kita, pendidikan kita, memang itu harus dari wakaf yang dikembangkan," pesan Wapres sebagaimana siaran pers yang diterima di Jakarta, Rabu.
Ia mengapresiasi adanya Gerakan Wakaf Indonesia di SMA Tebuireng. Wakaf bisa dimanfaatkan sebagai dana sosial masyarakat yang berfungsi untuk kepentingan ibadah sekaligus memajukan kesejahteraan bagi masyarakat.
"Saya bersyukur ketika ada wakaf di Tebuireng ini. Itu bisa jadi motor penggerak wakaf Indonesia," ujar dia.
Wapres menekankan bahwa dana sosial wakaf perlu dikembangkan sebagai upaya pembiayaan umat Muslim dalam rangka kemajuan kesejahteraan masyarakat.
Sebagai upaya mendorong kemajuan wakaf di seluruh penjuru wilayah Indonesia, Wapres pun menginstruksikan dibentuknya Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS).
“Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) sudah saya gerakkan supaya membentuk gerakan di daerah. Maka, dibentuklah Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS),” ungkap Wapres.
“Sudah ada 12 provinsi membangun KDEKS untuk menggerakkan ekonomi dan keuangan syariah, termasuk juga menggerakkan wakaf di daerah. Jadi, pemerintah sudah punya komitmen,” imbuhnya.
Di sisi lain, Wapres menuturkan, saat ini pemerintah bersama dengan para pemangku kepentingan sedang mengupayakan agar sistem perwakafan dapat lebih terstruktur secara profesional.
“Kita ingin mengubah sistem perwakafan kita lebih profesional,” harapnya.
Selain itu, Wapres juga meyakini, dana sosial wakaf di Indonesia dapat terus berkembang, sehingga dalam pemenuhan kebutuhan umat Islam dapat tercukupi secara mandiri.
“Dan kalau itu bisa kita bangun, saya yakin dana abadi umat sangat besar dan umat Islam bisa membiayai sendiri, mampu dengan wakaf ini,” kata Wapres.
Mengakhiri sambutannya, Wapres menyampaikan apresiasi kepada seluruh pemangku kepentingan yang terlibat atas peluncuran Gerakan Wakaf Indonesia oleh Badan Wakaf Pesantren Tebuireng.
"Saya memberikan apresiasi, penghargaan setinggi-tingginya atas inisiatif untuk pembentukan Gerakan Wakaf Badan Wakaf Pesantren Tebuireng," tutupnya.
Ketua Badan Wakaf Indonesia M. Nuh berharap, agar Badan Wakaf Pesantren Tebuireng dapat menjadi kiblat bagi pengelolaan wakaf, baik di tingkat nasional maupun global.
“Yang ingin digagas oleh Badan Wakaf Pesantren Tebuireng, yaitu meningkatkan nilai tambah dari aset wakaf,” ujar M. Nuh.
“Kita sangat berharap kehadiran Badan Wakaf Pesantren Tebuireng menjadi role model, menjadi kiblat, contoh pengelolaan wakaf terbaik yang ada di Indonesia, bahkan dunia,” tambahnya.
Hadir dalam kesempatan tersebut, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Bupati Jombang Mundjidah Wahab, Ketua Badan Wakaf Pesantren Tebuireng Abdul Halim Mahfudz, dan Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng Abdul Hakim Mahfudz.
Sementara Wapres didampingi Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika, Deputi Bidang Administrasi Sapto Harjono Wahjoe Sedjati, Staf Khusus Wapres Masduki Baidlowi, Masykuri Abdillah, Robikin Emhas, dan Zumrotul Mukaffa, serta Tim Ahli Wapres Johan Tedja.
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2023