Cirebon (ANTARA) - Wakil Pimpinan Perum Bulog Kantor Cabang Cirebon, Jawa Barat Rizki Abdullah memastikan beras Bulog yang dioplos serta dikemas ulang sebagai beras premium dan diungkap Polres Majalengka, bukan dari gudang berada di wilayah kerjanya.

"Informasi yang kami terima, CV MPR bukan merupakan mitra Bulog dan beras yang dioplos bukan berasal dari gudang Bulog di Wilayah Cirebon," kata Rizki di Cirebon, Rabu.

Rizki mengatakan pihaknya mengapresiasi pengungkapan beras oplosan yang dilakukan oleh Polres Majalengka, karena itu sudah merugikan masyarakat, karena beras yang digunakan harusnya untuk menstabilkan harga di pasaran.

Untuk mengantisipasi terjadinya penyalahgunaan beras Bulog, maka pihaknya terus melakukan monitor kepada semua mitra Bulog yang ada.

"Kami juga memastikan mitra menjual beras dengan harga tidak melebihi harga eceran tertinggi (HET)," tuturnya.

Rizki menambahkan, saat ini Bulog Cirebon hanya menyalurkan beras untuk operasi pasar murah permintaan pemerintah daerah, mengisi pasar yang menjadi pantauan BPS.

Sebelumnya Kepolisian Resor (Polres) Majalengka, membongkar kasus dugaan pengoplosan beras Bulog menjadi beras premium oleh salah satu penggilingan beras di daerah itu, dan saat ini masih dilakukan pendalaman serta pemeriksaan saksi.

Kapolres Majalengka AKBP Edwin Affandi mengatakan terbongkarnya dugaan pengoplosan beras Bulog menjadi kemasan premium, setelah tim Satgas Pangan dan Sat Reskrim Polres Majalengka melakukan penyelidikan terhadap ketersediaan jumlah beras yang ada di daerah itu.

Menurutnya dari hasil penyelidikan mengindikasikan ada penyimpangan dan pengoplosan beras Bulog menjadi beras kemasan premium, sehingga dilakukan penindakan hasilnya didapati barang bukti tersebut.

Edwin melanjutkan pihaknya juga telah mengamankan sejumlah orang yang terkait kasus tersebut, namun status masih menjadi saksi, karena masih dilakukan pendalaman.

Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2023