Bandarlampung (ANTARA) - Kantor Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Lampung menyatakan bahwa dua korban longsor di Desa Juku Batu, Kabupaten Waykanan ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
"Laporan perkembangan dan hasil operasi SAR pada hari keenam di Desa Juku Batu, Kecamatan Banjit, Waykanan yang dilakukan oleh tim gabungan dibantu masyarakat, telah dilakukan pencarian sejak pukul 08.00 WIB," ujar Kepala Seksi Operasi dan Siaga Basarnas Lampung Didit Permana melalui keterangan yang diterima di Bandarlampung, Rabu.
Ia mengatakan dalam pencarian itu terbagi dalam dua fokus area, yakni di Desa Juku Batu dan Dusun Cempedak.
Baca juga: Banjir landa empat kampung di Kabupaten Waykanan
"Sekitar pukul 11.30 WIB, tim SAR gabungan melihat tanda dua korban longsoran di Desa Juku Batu. Kemudian, dilakukan proses evakuasi jenazah korban," katanya.
Pelaksanaan evakuasi kedua korban tersebut, katanya, berlangsung selama 2 jam akibat terhalang material longsor. Tepat pukul 13.40 WIB tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi kedua korban tersebut.
"Kedua korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, selanjutnya korban dievakuasi ke Puskesmas Banjit, kemudian dibawa menuju rumah duka," ucapnya.
Menurut dia, setelah diidentifikasi, kedua korban merupakan ibu dan anak yang dilaporkan tertimbun longsor sejak Jumat (10/03). Kedua korban ditemukan dengan jarak radius lima meter dari lokasi kejadian.
Baca juga: Waykanan siagakan alat berat di lokasi rawan longsor
Baca juga: BNPB: Longsor landa Kabupaten Pesisir Barat-Lampung, tiga meninggal
Kejadian tersebut berawal pada Jumat (10/03) sekitar pukul 08.00 WIB, dimana telah terjadi longsor di Kecamatan Banjit, Kabupaten Waykanan. Pada saat itu, banyak petani kopi yang sedang melakukan aktivitas di kebun.
Diketahui dari kejadian itu terdapat tiga korban yang tertimbun longsor, yakni dua orang di Kampung Juku Batu dan satu orang di Desa Sumber Sari.
Pada Minggu (12/03) tim SAR gabungan menemukan seorang korban tertimbun di Desa Sumber Sari Kecamatan Banjit.
Pewarta: Ruth Intan Sozometa Kanafi
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2023