Jakarta (ANTARA) - Delegasi antarlembaga Amerika Serikat berkunjung ke Bali untuk negosiasi putaran kedua Kerangka Ekonomi Indo Pasifik (Indo Pacific-Economic Framework/IPEF) yang berlangsung pada 13-19 Maret 2023.

"Kerangka Ekonomi Indo-Pasifik akan membantu kita mengembangkan ekonomi kita secara berkelanjutan dan inklusif," kata Duta Besar AS untuk Indonesia Sung Y. Kim, seperti disampaikan dalam keterangan Kedutaan Besar AS di Jakarta pada Rabu.

Dalam negosiasi itu, delegasi AS dipimpin oleh Kepala Negosiator Pilar I IPEF yang juga Pelaksana Tugas (Plt) Asisten Perwakilan Dagang AS (USTR) untuk Asia Tenggara dan Pasifik Sarah Ellerman dan Konselor Departemen Perdagangan yang juga Kepala Negosiator untuk Pilar II-IV Sharon H. Yuan. Juru runding dari 14 negara juga berpartisipasi dalam negosiasi kali ini.

Negosiasi tersebut diselenggarakan oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI.

"Kami berterima kasih kepada Indonesia karena telah menjadi tuan rumah bagi ratusan juru runding dari seluruh Indo-Pasifik minggu ini guna mempromosikan kemakmuran dan pembangunan di seluruh kawasan," kata Kim.

Pada Mei 2022, AS meluncurkan prakarsa IPEF bersama Australia, Brunei Darussalam, Fiji, India, Indonesia, Jepang, Republik Korea, Malaysia, Selandia Baru, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.

IPEF mewakili visi afirmatif kerja sama ekonomi di antara para sekutu dan mitra yang memiliki visi yang sama di kawasan Indo-Pasifik, yang mencerminkan keinginan bersama untuk mengatasi tantangan abad ke-21 yang melampaui bidang perdagangan dan investasi.

Pada September 2022, mitra IPEF mengeluarkan Pernyataan Menteri yang menguraikan ruang lingkup negosiasi untuk empat pilar IPEF: perdagangan, rantai pasokan, ekonomi bersih, dan ekonomi adil.

Negosiasi pertama IPEF diadakan pada Desember 2022 di Brisbane, Australia.

Negosiasi khusus terkait Pilar II-IV diadakan pada awal Maret 2023 di New Delhi, India.

Baca juga: Australia dan India perkuat kerja sama ekonomi dan pertahanan
Baca juga: Menteri negara partisipan tekankan pentingnya benefit nyata skema IPEF

Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2023