Brussels (ANTARA) - Komisi Eropa memberikan rekomendasi pada Selasa kepada anggota Uni Eropa (EU) untuk mempercepat pemulangan para pencari suaka yang ditolak saat mengenalkan strategi lima tahun yang baru untuk pengelolaan perbatasan.
“Kita harus menunjukkan bahwa kita menangani mereka dengan tepat bagi mereka yang tidak memenuhi syarat untuk mendapatkan perlindungan internasional,” kata Komisaris EU untuk urusan Dalam Negeri Ylva Johansson dalam konferensi pers saat menyampaikan draf badan eksekutif EU.
Dia melanjutkan bahwa jika EU gagal memulangkan orang-orang, itu akan mengganggu sistem dan mengikis kepercayaan untuk melindungi hak lainnya yang mendapatkan suaka.
Johansson mengatakan pada tahun lalu, negara anggota EU memutuskan memulangkan total 340 ribu pencari suaka yang ditolak, namun kenyataannya hanya 21 persen yang meninggalkan negara tujuan suaka.
Ia juga meminta EU untuk membangun kerjasama yang lebih baik dengan negara ketiga karena negara EU hanya menjangkau negara asal pada 60 persen kasus setelah keputusan pemulangan.
Sebagai upaya meningkatkan angka ini, ia menegaskan agar Komisi Eropa mengusulkan negara anggota saling mengakui keputusan pemulangan dan meningkatkan kerjasama dengan melaksanakan keputusan itu.
Sebagai tambahan, negara-negara EU diminta menerapkan insentif dan panduan penyatuan kembali untuk mendorong pemulangan sukarela.
Proposal tersebut dibangun atas pembaruan sistem perlindungan dan manajemen perbatasan blok tersebut yaitu Sistem Informasi Schengen (SIS).
Di bawah peraturan tersebut yang mulai berlaku minggu lalu, otoritas nasional diharuskan membuat peringatan SIS jika mereka memutuskan bahwa warga non EU tidak bisa tinggal secara hukum di EU, dan sistem akan meneruskan apakah orang tersebut benar-benar meninggalkan wilayah EU.
Rekomendasi tersebut mengikuti strategi lima tahun Komisi Eropa pada manajemen perbatasan terpadu yang diungkapkan pada Selasa.
Garis besar rencana tersebut adalah penggunaan infrastruktur canggih dan pengawasan efektif seperti kamera dan drone, gambaran nasional dan situasional yang koheren dan komprehensif yang menjadi penerapan efisien Sistem Pengawasan Perbatasan Eropa (EUROSUR) serta analisis risiko yang baik.
Strategi tersebut juga meminta kerjasama yang lebih baik dengan negara-negara non EU, terutama negara tetangga bagian timur dan selatan, pada bidang pengawasan perbatasan, analisa risiko, pemulangan dan penerimaan kembali, dan anti penyelundupan.
Negara-negara anggota EU belum secara resmi mendukung rekomendasi Komisi Eropa itu.
sumber: Anadolu
Baca juga: EU didesak untuk tak hentikan deportasi pencari suaka Afghanistan
Baca juga: Swedia berencana singkirkan hingga 80.000 pencari suaka
Baca juga: Eropa Tengah tolak jatah pengungsi usulan EU
Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2023