Mestinya kita mendapatkan keuntungan karena ketika suatu negara mengalami krisis keuangan, uangnya bisa masuk ke Indonesia.

Jakarta (ANTARA) - Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Aviliani menyebut penutupan Silicon Valley Bank (SVB) oleh Regulator Perbankan Kalifornia dapat menguntungkan Indonesia.

“Mestinya kita mendapatkan keuntungan karena ketika suatu negara mengalami krisis keuangan, uangnya bisa masuk ke Indonesia,” kata Aviliani dalam Fortune Indonesia Summit di Jakarta, Rabu.

Ia memandang saat ini stabilitas sistem keuangan Indonesia masih baik sehingga perlu terus dipertahankan agar tidak terdampak penutupan SVB karena Indonesia sudah mulai memperkuat stabilitas sistem keuangan sejak krisis keuangan pada 1998.

“Suku bunga acuan Bank Indonesia masih bagus, penjagaan OJK (Otoritas Jasa Keuangan) terhadap sistem keuangan kita lebih bagus dari negara maju. Ini artinya kita beruntung karena kasus di 1998, pengawas kita jauh lebih baik,” katanya.

Baca juga: Sri Mulyani mewaspadai penutupan Silicon Valley Bank

Penerapan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK) juga akan semakin memperkuat stabilitas sistem keuangan melalui berbagai ketentuan baru, salah satunya melalui perluasan wewenang Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

“LPS tidak hanya menjaga dana masyarakat, tetapi juga memberi solusi. Jika ada bank bermasalah, mereka bisa membantu,” katanya.

Baca juga: Luhut yakin penutupan SVB tidak berdampak ke perbankan RI

Persepsi masyarakat pun perlu dijaga agar tidak berdampak terhadap stabilitas sistem keuangan dan perekonomian secara keseluruhan di 2023.

“Kalau persepsi masyarakat baik dan melakukan kontribusi terhadap perekonomian melalui konsumsi dan investasi secara seimbang, krisis ekonomi tidak akan kita alami,” ucapnya.

Pewarta: Sanya Dinda Susanti
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2023