China tetap menjadi tujuan utama ekspor karet alam yang menyumbang 41,2 persen dari total ekspor pada Januari, ...

Kuala Lumpur (ANTARA) - Produksi karet alam Malaysia turun 3,6 persen menjadi 29.451 ton pada Januari dari 30.556 ton pada Desember 2022, menurut data resmi pada Selasa (14/3/2023).

Perbandingan tahun ke tahun menunjukkan bahwa produksi karet alam anjlok 39,3 persen dari 48.546 ton pada Januari tahun lalu, kata Departemen Statistik Malaysia (DoSM) dalam sebuah pernyataan.

Menurut DoSM, ekspor karet alam Malaysia mencapai 40.867 ton pada Januari, turun 16,3 persen dibandingkan 48.797 ton pada Desember 2022.

Baca juga: Ekspor karet Sumut turun 6 persen

China tetap menjadi tujuan utama ekspor karet alam yang menyumbang 41,2 persen dari total ekspor pada Januari, diikuti Turkiye (5,4 persen), Jerman (5,1 persen), Amerika Serikat (3,6 persen) dan Brasil (2,7 persen).

Kinerja ekspor disumbang oleh produk berbasis karet alam seperti sarung tangan, ban, ban dalam, benang karet dan kondom.

Sarung tangan adalah ekspor utama produk berbasis karet dengan nilai yang menurun 14 persen secara bulan ke bulan menjadi 900 juta ringgit (200,85 juta dolar AS) pada Januari 2023.

Sementara itu, total stok karet alam pada Januari turun 3,4 persen menjadi 194.553 ton dibandingkan dengan 201.360 ton pada Desember 2022.

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2023