Paris (ANTARA) - Saham-saham Prancis berakhir naik tajam pada perdagangan Selasa waktu setempat (14/3/2023), menghentikan kerugian selama lima hari berturut-turut, dengan indeks acuan CAC 40 di Bursa Efek Paris bangkit 1,86 persen atau 130,07 poin menjadi menetap di 7.141,57 poin.
Indeks CAC 40 anjlok 2,90 persen atau 209,17 poin menjadi 7.011,50 poin pada Senin (13/3/2023), setelah jatuh 1,30 persen atau 95,21 poin menjadi 7.220,67 poin pada Jumat (10/3/2023), dan tergerus 0,12 persen atau 8,88 poin menjadi 7.315,88 poin pada Kamis (9/3/2023).
Dari 40 saham perusahaan besar pilihan yang menjadi komponen indeks CAC 40, sebanyak 37 saham berhasil meraih keuntungan, sementara tiga saham lainnya mengalami kerugian.
Thales SA, sebuah perusahaan yang merancang dan membangun sistem listrik kedirgantaraan dan pertahanan Prancis meningkat 3,80 persen, menjadi pencetak keuntungan terbesar (top gainer) dari saham-saham unggulan atau blue chips.
Diikuti oleh saham perusahaan yang memasok sistem dan peralatan kedirgantaraan dan pertahanan multinasional Prancis Safran SA terangkat 3,53 persen; serta perusahaan industri yang memproduksi pesawat terbang dan peralatan militer Eropa Airbus SE menguat 3,40 persen.
Sementara itu, Eurofins Scientific SE, sebuah grup laboratorium Prancis yang menyediakan layanan pengujian dan dukungan untuk industri farmasi, makanan, lingkungan, agriscience, dan produk konsumen menderita kerugian terbesar (top loser) di antara saham-saham unggulan, dengan harga sahamnya terperosok 2,63 persen.
Disusul oleh saham perusahaan yang menyediakan layanan telekomunikasi untuk pelanggan perumahan, profesional, dan bisnis besar Orange SA kehilangan 0,67 persen; serta perusahaan yang menyediakan layanan televisi digital dan berbayar, mengembangkan dan mendistribusikan hiburan interaktif Vivendi SE melemah 0,28 persen.
Baca juga: IHSG ditutup melemah ikuti bursa saham kawasan dan global
Baca juga: Saham Asia merosot, kekhawatiran penularan SVB pukul ekuitas bank
Baca juga: Rupiah melemah di tengah pasar nantikan data inflasi AS
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023