Jakarta (ANTARA) - Duta Besar Indonesia untuk Namibia merangkap Angola Wisnu Edi Pratignyo dan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Angola Victor Fernandes sepakat perlu membentuk Komisi Bersama Indonesia-Angola untuk mengimplementasikan berbagai kesepakatan bilateral dan bertekad memperkuat hubungan perdagangan antara kedua negara.

"Pemerintah Indonesia tentunya juga terbuka dengan berbagai usulan skema kerja sama dari Angola”, kata Wisnu dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa.

Wisnu mengunjungi Luanda, Angola, pada 12-16 Maret dan bertemu Victor Fernandes untuk memperkuat hubungan perdagangan dan kerja sama dalam sejumlah sektor, antara kedua negara.

Menurut Wisnu, pemerintah Indonesia sudah melakukan kajian yang melibatkan berbagai pihak guna mengidentifikasi peluang kerja sama perdagangan lewat skema preferential trade agreement.

Sedangkan Victor mengungkapkan Angola telah menjadi bagian dari perjanjian dagang Afrika (African Continental Free Trade Area atau AfCFTA) yang memfasilitasi pertukaran barang dan jasa di benua ini.

“Angola terbuka untuk kegiatan bisnis”, kata Victor.

Baca juga: KBRI promosikan "Bali and Beyond" dalam pameran wisata di Namibia

Menurut Victor, upaya memperkuat hubungan perdagangan Indonesia-Angola dapat dilakukan melalui perjanjian yang memfasilitasi perdagangan untuk produk spesifik dan pembangunan kapasitas.

Wisnu menyambut baik respons Mendag Angola dalam memperkuat kerja sama perdagangan dan teknis dengan Indonesia.

Saat ini Indonesia dan Angola memiliki Political Consultation sebagai forum memperkuat komunikasi dan identifikasi peluang kerja sama yang sudah pernah diadakan pada 7 Oktober 2021.

Wisnu dan Victor juga membahas peluang kerja sama dalam minyak sawit di mana Angola bisa belajar dari Indonesia mengenai budidaya dan pengolahan minyak sawit.

Wisnu juga menyampaikan pengalaman Indonesia dalam pembangunan migas yang dilakukan PT Badak NGL bersama Angola LNG pada 2010.

Total perdagangan Indonesia-Angola selama periode Januari-September 2022 adalah 842 juta dolar AS (Rp12,9 triliun). Angka ini naik 47 persen dibandingkan periode sama setahun sebelumnya pada 574 juta dolar AS (Rp8,8 triliun)

Dalam daftar produk ekspor unggulan, minyak sawit adalah salah satu produk ekspor unggulan Indonesia untuk Angola, selain margarin, elektronik, tekstil, furnitur, sarung tangan, korek api dan kertas.

Baca juga: KBRI Windhoek berupaya tingkatkan kunjungan wisatawan dari Namibia

Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2023